Sayuran kucai atau daun kucai
Sayuran kucai atau daun kucai adalah tanaman yang masuk dalam keluarga bawang, tetapi tidak seperti bawang pada umumnya, bagian yang dipanen adalah daun, bukan umbinya.
Kucai atau dalam bahasa latin Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Dan A. ramosus, daun kucai, dikenal sebagai sayuran daun.
Nama kucai berasal dari Bahasa Cina Hokkian, "Kú-chhài". Dibandingkan dengan bawang putih, kucai punya rasa yang lebih ringan.
Tanaman hijau kecil mirip rumput ini biasanya dibuat untuk salah satu bahan membuat sup, salad & sosis, karena cita rasa yang ringan dan memiliki daya tarik estetika yang bagus. Dan Bunga kucai juga dapat digunakan sebagai rempah penyedap.
Sayuran Kucai ini beraroma seperti violet apabila kompilasi atau tangkainya dihancurkan, tetapi rasanya mirip dengan bawang putih. Karena itu, Sayuran kucai ini biasanya digunakan untuk memberi cita rasa pada masakan.
Tidak seperti kucai bawang, sayuran kucai punya tangkai yang pipih, dan bunga yang bisa digunakan untuk memasak atau sebagai rempah penyedap masakan. Sayuran kucai memiliki warna hijau, dan tumbuh hingga sepanjang 30,5 hingga 45,7 cm.
Sayuran kucai lebih layak disebut daun. Biasanya daun kucai dipotong dari jarak sekitar 5 cm dari pangkalnya. Daun kucai memiliki aroma yang mirip dengan bawang putih. Dalam keadaan mentah, daun ini juga memiliki rasa yang menyengat.
Kandungan Bermanfaat Pada Sayuran Kucai
Sayuran kucai mengandung beragam fitokimia dan kandungan-cadangan penting lainnya. Komponen-komponen volatil yang ditemukan dalam daun yaitu: dipropyl disulfide, metil pentyl disulfide, penthanethiol, penthyl-hydrodisulfid dan cis / trans-3,5-dietil-1,2,4-trithiolane.
Tanaman sayuran kucai ini sangat bernutrisi. Setiap 500 g kucai segar mengandung:
- protein kasar sekitar 12 g, lemak 2,5 g
- glikosida 19 g
- kalsium 280 mg
- fosfor 225 mg
- zat besi 5 mg
- Vitamin B 17,5 mg
- Vitamin C 95 mg
Dan kandungan nutrisi tambahan yang disediakan kucai lebih tinggi dengan daun lain seperti kubis, seledri, atau selada. Dan vitamin C yang dimiliki kucai empat kali lebih banyak dari tomat.
Kandungan Senyawa Aktif Bermanfaat yang dikutip dari Jurnal ilmiah “Peran Terapi Komponen Fungsional dalam Allium menjelaskan bahwa sayuran kucai kaya akan komposisi sulfur, quercetin, flavonoid, saponin, dan komposisi-komposisi lain.
Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan sebagai anti-kanker, pencegah penyakit kardiovaskular, penyakit jantung, anti-inflamasi, anti-obesitas, anti-diabetes, antioksidan, anti-bakteri, pelindung saraf dan sistem kekebalan atau imun.
Cara Mengolah Daun Kucai
Daun kucai dapat dibuat bumbu untuk berbagai masakan sup, salad, sayuran, daging, hidangan laut, dan masakan-masakan lain.
Untuk cara memasak daun kucai, umumnya tidak disarankan memasak lebih dari 6 menit karena akan menghilangkan cita rasa. Karena biasanya daun kucai dimakan mentah-mentah atau ditambahkan terakhir saat masakan sudah siap.
Jika ingin lebih memanfaatkan tanaman kucai untuk pengobatan bisa dengan cara merebusnya. Hanya perlu menyiapkan 15 hingga 20 helai daun kucai, cuci sampai bersih, lalu rebus dengan 3 gelas. Biarkan airnya mendidih sampai tersisa 1 gelas. Air rebusannya bisa diminum 3 kali sehari setelah makan.
baca juga manfaat buah dewandaru
Manfaat Sayuran Kucai
1. Menjaga Kesehatan Otak
Kandungan kolin dalam daun kucai memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Pasalnya, kolin adalah salah satu nutrisi penting yang dapat membantu menjaga kesehatan otak, termasuk mempertajam ingatan dan suasana hati yang lebih baik.
Penelitian ini diterbitkan oleh The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2011. Penelitian ini melaporkan bahwa asupan makanan tinggi membantu meningkatkan fungsi kognitif otak serta penyimpanan memori verbal dan visual.
2. Penurun Darah Tinggi
Manfaat daun kucai untuk penurun darah tinggi karena mengandung kandungan kuercetin. Dapat dibuktikan dalam jurnal “Quercetin Mengurangi Tekanan Darah pada Subjek Hipertensi”, komposisi ini mengurangi tekanan darah pada penderita darah tinggi.
Karena itu kucai dapat digunakan sebagai cara menurunkan darah tinggi yang alami.
3. Mencegah Kanker
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa sayuran kucai masuk dalam keluarga allium, dan diakui memiliki sifat antikanker.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal National Cancer Institute, para peneliti menemukan apa yang dimaksud dengan asupan sayuran allium yang lebih tinggi daripada risiko penyakit kanker prostat.
Penelitian lainnya juga menunjukkan sifat antikanker yang dimiliki sayuran allium dapat membantu melindungi dari resiko kanker esofagus atau (kerongkongan) dan kanker perut.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lanjutan yang mendukung pemanfaatan luas manfaat daun kucai untuk mencegah kanker.
4. Penurun Asam Urat Tinggi
Sayuran kucai dapat membantu menurunkan penyakit asam urat, karena tanaman ini mengandung senyawa quercetin dan komposisi aktif lain yang mengandung antioksidan.
Bila dikonsumsi rutin, senyawa-senyawa ini akan bekerja dengan cara menghambat aktivitas xanthine oxidase yang merupakan pemicu peningkatan asam urat dalam tubuh. Dengan begitu, kadar asam urat pun secara bertahap akan kembali normal.
5. Menjaga Kesehatan Hati
Senyawa dalam daun kucai mengandung antioksidan yang dapat mencegah kerusakan atau yang diakibatkan oleh radikal bebas. Bila fungsi hati dipertahankan dengan baik, maka kesehatan hati pun dapat dipelihara dengan baik pula.
6. Daun Kucai Dapat Menurunkan Kolesterol
Daun kucai ini mengandung allicin, yaitu organosulfur yang diklaim dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Allicin dalam herbal ini menggantikan nitri oksida, membantu mengurangi kekakuan pada pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Sayuran kucai ini juga mengandung quercetin, yaitu senyawa yang dipercaya dapat mengurangi risiko penumpukan plak di arteri. Studi menunjukkan orang yang mengubah diet tinggi flavonoid, seperti quercetin, memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang lebih rendah.
7. Sayuran Kucai Menjaga Kesehatan Ginjal
Kandungan komposisi sulfur yang dimiliki sayuran kucai dapat diaktifkan secara ameliatif pada fungsi ginjal. Ameliatif berarti efektif memperbaiki, dan Kesehatan ginjal dapat dijaga.
8. Daun Kucai Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kandungan Antioksidan dalam daun kucai dapat membantu menangkal dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem pencernaan akibat radikal bebas. Sementara aktivitas anti-bakteri akan membantu mengatasi masalah pencernaan apa pun yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
9. Sayuran Kucai Mengatasi Kelelahan
Senyawa aktif sayuran kucai dapat menjadi antioksidan dalam tubuh. Tubuh setiap hari melepaskan radikal bebas yang bisa melukai sel-sel. Kandungan Antioksidan berhasil melawan radikal-radikal bebas tersebut dan memulihkan kerusakan yang telah terjadi.
Dengan begitu sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Dengan kekebalan yang kuat, tubuh akan lebih mudah mengatasi dan mengelola energi dengan baik.
10. Sayuran Kucai Mengobati Gigitan Serangga
Aktivitas anti-inflamasi yang dihasilkan oleh senyawa-senyawa aktif dalam sayuran kucai akan lebih mudah dibandingkan dengan luka dan bekas gigitan serangga. Aktivitas itu akan mengurangi reaksi peradangan dan memulihkan pembentukan pembuluh darah yang lebih efektif.
11. Sayuran Kucai Baik Untuk Tulang
Sayuran kucai memiliki kandungan vitamin K yang kaya. Vitamin K penting untuk melindungi kesehatan tulang dan membantu mencegah pengeroposan tulang.
Vitamin K meningkatkan memproduksi protein tulang yang disebut osteocalcin. Osteocalcin inilah yang penting untuk mendukung kepadatan mineral tulang.
Peringatan
Berhindar dari mengonsumsi daun kucai ini jika sebelumnya memang sudah ada kaitan penyakit dengan bawang jenis apa pun. Termasuk bawang putih, bawang merah, bombai, dan bawang jenis lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah reaksi.
Bagi beberapa orang, reaksi bisa menyebabkan bercak merah pada kulit dan gatal. Beberapa orang juga bisa mengeluarkan hidung tersumbat atau berair, bengkak pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya.
Mengonsumsi daun kucai terlalu banyak juga dapat menyebabkan zat organik tertentu dalam tubuh terlalu tinggi. Segala sesuatu yang berlebihan akan tidak baik.
Semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar