9 manfaat jamur merang untuk kesehatan
Jamur merang atau nama ilmiahnya Volvariella volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata adalah salah satu spesies makanan sayuran yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim subtropis, dan sebutan jamur merang dari bahasa cina adalah cǎogū.
Tubuh buah jamur merang yang masih muda berbentuk bulat telur, rata-rata berwarna abu-abu hingga cokelat & dilindungi oleh selubung. Tubuh jamur merang yang dewasa, tudung berkembang dengan warna cokelat tua keabu-abuan dan bagian batang berwarna cokelat muda.
Jamur merang untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang belum berkembang.
Budidaya
Jamur ini kebanyakan dibudidayakan di dalam bangunan yang disebut kumbung. Sesuai namanya, jamur ini tumbuh baik pada media merang dan jerami.
Budidaya lebih lanjut, jamur ini tumbuh baik di kompos sampah kertas, tandan sawit, kompos batang pisang dan kompos bio massa pada umumnya.
Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang sangat baik untuk tanaman ini.
Jamur ini dikenal sebagai jamur hangat, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang tinggi, antara 30-38° C dengan suhu optimal pada 35° C. Jamur merang ini yang banyak dimakan adalah jamur yang dibudidayakan di daerah tropis dan sub-tropis.
Di antara berbagai metode atau cara budidaya, metode melingkar adalah cara terbaik dan menunjukkan pertumbuhan yang baik. Nilai gizi jamur merang ini kaya akan protein, serat dan jumlah lipid yang lebih rendah
Penapisan dan penentuan biokimiawi menunjukkan adanya kandungan terpenoid, gula, saponin, alkaloid, flavonoid dan sterol. Kandungan amilase, selulase, dan laccase adalah enzim penting yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas biologis.
Agar produksi jamur merang berkualitas baik, segala kendala yang mempengaruhinya haruslah diketahui.
Berikut ini kendala yang penting diperhatikan dalam budidaya jamur merang. jamur merang tergolong sayuran yang cukup mahal. Ini memang beralasan, mengingat konsumennya sudah meluas, mulai dari golongan ekonomi rendah sampai tinggi.
Harga jamur merang tanpa rendam dengan kualitas super semakin tinggi. Sekalipun harganya lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa sayuran lain, permintaannya terus meningkat.
Namun demikian, harga tinggi dan pemasaran yang mudah itu, penanganan secara intensif serta penanggulangan kendalanya mutlak diperlukan, mulai dari persiapan awal hingga akhir panen. Adapun kendala yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur ini terdiri atas beberapa faktor teknis, baik pada saat pratanam maupun setelah tanam dan faktor nonteknis.
Faktor Teknis Pratanam
Secara teknis, hasil jamur yang baik akan diperoleh dari bahan media, alat dan sarana, serta penanganan yang baik pula. Alat dan sarana seperti rumah tanam harus lengkap, sehingga bisa mendukung kehidupan jamur yang dibudidayakan. Rumah tanam sebaiknya berukuran optimum 4 x 8 x 3, 5 m, berlantai semen, bernaungan dan berdinding plastik transparan.
Bagian dalamnya harus di lengkapi dengan blower sebagai alat pengatur sirkulasi udara dan 2 baris rak dengan jarak antar rak 60 cm. Setiap satu baris rak terdiri atas 5 tingkat, dengan lebar maksimal 1 m.
Media tanamnya harus baik, Jerami harus kering, berwarna kuning keemasan, dan belum busuk. Kapas sisa pemintalan yang digunakan pun harus kering dan tidak tercemar oleh cendawan liar maupun minyak. Bekatulnya harus segar, tidak berbau apek, dan tidak menggumpal. Terakhir, kapurnya harus kering.
Sebelum digunakan, bahan media di komposkan dahulu. Proses itu dilakukan dalam keadaan semianaerob (di tempat tertutup), misalnya di dalam kumbung, Lama pengomposan kapas sisa 9 hingga 10 hari dan jerami 7 hingga 8 hari dengan kemasaman (PH) setiap media 8-9.
Substrat atau media tanamnya harus pula disterilisasikan dalam suhu 65-70°C selama 12 hingga 18 jam. Ketebalan media di atas rak antara 20 hingga 30 cm. Bibit yang baik berusia 2 hingga 3 minggu dan harus terjamin kesterilannya 98 %.
Hal lain yang perlu diperhatikan, penaburan benih harus dilakukan dengan menggunakan sarung tangan. Suhu ruangan dan medianya pada saat itu sebaik nya 32 hingga 34°C.
Faktor teknis setelah tanam Pada tahap ini, perlakuan pengelolaan mulai dilakukan pada hari keempat. Udara dalam ruangan rumah tanam disirkulasikan dengan menggunakan blower dari atas ke bawah. Lamanya 2 hingga 3 jam, mulai pukul 11.00 sampai 13.00.
Pada hari kelima, media harus mulai dibasahi dengan cara pengabutan, air di semprotkan menggunakan sprayer sampai permukaan media berembun.
Penyiraman dengan air yang bertekanan keras harus dihindari, karena dapat mematikan calon jamur. Pengabutan dilakukan 1 sampai 2 kali sehari, sedangkan pengaturan sirkulasi udara dilakukan sampai hari kesebelas.
Jamur merang tidak memerlukan sinar matahari langsung, melainkan cahaya biasa selama 8 hingg 10 jam per hari. Kekuatan cahaya itu setara dengan lampu listrik 30-60 watt. Patokannya, asal cahaya itu bisa digunakan untuk membaca dengan jelas.
Pemanenan yang baik dilakukan 2 kali sehari, pada pagi hari pukul 07.00 sampai 09.00 dan sore hari pukul 15.00 sampai 17.00 dengan suhu ruangan 28-34°C dan kelembapan 85-90%. Jamur yang dipetik telah berukuran sebesar telur ayam kampung, tetapi belum mekar.
Pemetikannya harus menggunakan sarung tangan, Empat jari tangan memotong titik tumbuh, sementara jari telunjuk digerakkan sambil menekan media. Pemetikan dilakukan hati-hati agar tidak menyentuh jamur yang masih kecil.
Getaran akibat sentuhan yang terlalu sering itu dapat menyebabkan kematian jamur sampai 30%. Sedangkan sisa potongan jamur sebaiknya tidak ditinggalkan di media, karena akan mengundang hama penyakit.
Jamur liar yang terdapat di media harus dicabut dan dibakar. Penggunaan pestisida selama pemeliharaan jamur harus dihindari, kecuali setelah masa panen selesai (panen biasanya berlangsung selama 10 hari).
Selanjutnya, media harus segera dibongkar dan dibuang. Setiap kali selesai panen, rumah tanam beserta raknya dicuci, kemudian dikeringkan selama satu hari.
Sesudah itu, rumah tanam segera difumigasi dengan campuran 700 cc formalin dan 400 g serbuk PK (KMNO4). (Formalin diteteskan sedikit demi sedikit ke serbuk PK agar tidak menimbulkan api). Pada waktu difumigasi itu rumah tanam harus tertutup, supaya gasnya tidak keluar.
Faktor Nonteknis
Lingkungan, sebagai faktor nonteknis dalam pembudidayaan jamur merang, ternyata juga berpengaruh terhadap produksi dan mutu jamur yang dihasilkan.
Daerah yang baik untuk memproduksi jamur merang adalah yang berketinggian 0 hingga 100 mdpl, bersuhu rata-rata 26 hingga 36°C, jauh dari pencemaran udara, dan airnya tidak tercemar minyak maupun logam berat.
Untuk pengamanan dan mengurangi pencemaran, areal rumah tanam jamur merang ini juga harus dipagar. Kebersihan harus selalu dijaga. Bagian dalam rumah tanam dan daerah sekitar areal pertanaman harus selalu bersih.
Limbah air harus ditampung dalam bak-bak, untuk di proses ulang sebelum dialirkan ke luar areal. Oleh sebab itu, tata letak maupun pengaturan unit-unit khusus yang berpola komersial mutlak terencana dengan baik, sehingga semua aspek pendukung akan dapat melancarkan usaha.
Kandungan Nutrisi
Laccase menunjukkan produksi enzim yang sangat baik daripada enzim lain seperti selulase dan amilase. Investigasi ini dapat memberikan pengetahuan dasar tentang Volvariella volvacea, dan memberikan informasi berharga untuk penelitian lebih lanjut.
Kandungan protein jamur merang cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering.
Jamur merang ini juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi, 51 mg, 223 mg dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.
- Satu cangkir jamur jerami kaya nutrisi dan mengandung 58 kalori, yaitu:
Selenium, Se 27,7 μg (50,36%), natrium, Na 699 mg (46,60%), zat besi, Fe 2,6 mg (32,50%), tembaga, Cu 0,242 mg (26,89) %), vitamin B9 (Folat) 69 ug (17,25%), fosfor, P 111 mg (15,86%), vitamin B5 (asam pantotenat) 0,75 mg (15,00%), protein 6,97 g (13,94%), total serat makanan 4,5 g (11,84%), dan seng, Zn 1,22 mg (11,09%).
Penggunaan
Dipercaya juga bahwa jamur merang membantu menghilangkan panas berlebih dari tubuh.
Jamur ini diyakini memiliki kualitas pengencer darah dan dapat berfungsi dalam menurunkan tekanan darah tinggi.
Cara Pengolahan Jamur merang
Untuk memproses jamur merang, pilihlah jamur segar dengan hati-hati dan jangan pilih jamur yang busuk atau tidak layak konsumsi, karena bakteri yang menempel bisa mengandung racun. Jamur ini memiliki bentuk dan aroma yang hampir mirip jadi pilihlah dengan cermat.
Sebelum dimasak bersihkan dari kotoran dan cuci.
Kemudian rebus dengan air sampai mendidih sekitar 5 menit.
Setelah keluar buih, warna air kecoklatan dan berbau khas, buang airnya.
Bilas dengan air dingin 2-3 kali. Kemudian tiriskan.
Masak segera dan pastikan tidak disimpan cukup lama karena jamur akan layu dan busuk. Masak sampai benar-benar matang.
Tambahkan jamur merang yang sudah dimasak ke telur dadar atau letakkan di atas ikan bakar, burger, atau steak.
Tambahkan beberapa jamur jerami yang baru dimasak ke hidangan, atau coba sebagai tambahan sup, rebusan atau tumis.
Cara memasak
Cara Tumis Ayam.
Bahan.
2 Ons Jamur merang Kering
2 Sendok Makan Minyak Nabati
1 Cengkeh Bawang Putih, cincang
1/2 kg dada ayam tanpa kulit tanpa tulang, dipotong dadu
1/3 Cup Red Bell Pepper, diiris
1/2 Cangkir kaldu ayam
2 sendok makan Sherry Kering
2 Sendok Makan Saus Kedelai
1 Sendok Makan Cornstarch
1 sendok makan gula
1/2 Cup Snow Pea Pods
Nasi Putih Atau Coklat Kukus, untuk disajikan.
Petunjuk:
Bilas jamur di bawah air ledeng yang mengalir untuk menghilangkan kotoran. Tempatkan jamur dalam mangkuk, dan tutup dengan air mendidih. Biarkan terendam 15 hingga 20 menit.
Bilas sampai bersih.
Panaskan minyak dalam wajan besar atau wajan dengan api besar. Tambahkan bawang putih dan ayam. Tumis selama 3 hingga 4 menit, sampai ayam matang. Tambahkan jamur dan paprika merah. Tumis selama 2 hingga 3 menit
Kocok kaldu, sherry, kecap, tepung jagung, dan gula dalam mangkuk kecil. Tuang ke dalam wajan.
Tambahkan kacang polong salju, dan masak sampai saus mengental. Sajikan segera di atas nasi putih.
Jamur merang sayuran yang lezat.
Bahan.
Jamur merang 250 gm.
Bawang merah 100 gram.
Bubuk kunyit 1 sendok makan
Bubuk cabai 1 sendok teh
Biji jintan ½ sendok teh
Tomat dipotong 1 ukuran besar
Jahe 2 cm atau secukupnya
Siung bawang putih 4 atau 5
Garam 1 sendok teh.
Petunjuk:
Iris jamur menjadi potongan-potongan kecil dan bersihkan dalam mangkok air.
Panaskan satu sendok makan minyak dalam wajan, tambahkan jamur, bubuk kunyit dan garam secukupnya. Aduk rata dan goreng jamur sekitar 5 menit, setelah itu tuang kedalam wadah.
Panaskan wajan yang sama, dua sendok makan minyak goreng dan tambahkan bawang cincang dan bubuk cabai dan goreng di atas api sedang sampai menjadi coklat.
Saat bawang menjadi cokelat tambahkan jahe, bawang putih dan tomat cincang ke dalam wajan. Campur dengan baik dan masak sekitar 2 hingga 3 menit dengan api rendah.
Sebelum masakan siap, tambahkan sedikit air dan masak sampai saus kental, sekitar 2 menit. Lalu tambahkan jamur jerami goreng. Aduk dengan sempurna.
Sekarang resep jamur sudah siap. Sajikan panas, hiasi dengan daun ketumbar cincang.
Jamur tiram dan udang goreng dengan kacang polong.
Bahan.
2 pon udang, dikupas.
2 sdt minyak sayur.
½ pon kacang polong salju, dipangkas
1 (15 oz) jamur, dikeringkan
1 (14,5 oz) kaldu ayam
Saus tiram 3-4 TB, sesuai kebutuhan
2 TB tepung jagung, dicampur dengan ¼ c.
2 siung bawang putih, parut
Jahe 2 inci, kupas, parut
2 sdt kanji dr tepung jagung
¼ sdt merica putih.
Petunjuk:
Dalam mangkuk pengaduk, menggabungkan bahan bumbunya.
Rendam udang 15 menit.
Dalam wajan atau wajan besar di atas api sedang, tumis udang dalam 2 sendok teh minyak sampai agak merah muda.
Kedalam wajan, tumis kacang polong dengan sisa minyak sampai renyah.
Tambahkan jamur, jagung, kaldu ayam, dan saus tiram. Didihkan.
Kembalikan udang ke wajan dengan campuran tepung jagung, Aduk sampai agak mengental.
Baca juga manfaat ketumbar
Manfaat
1. Baik untuk diabetes
Jamur merang terdiri dari insulin alami yang baik untuk diabetes, jamur ini rendah lemak dan karbohidrat.
Ini dianggap sangat baik untuk pankreas, hati dan kelenjar endokrin lainnya yang dapat meningkatkan pembentukan insulin dengan jumlah yang tepat. Kandungan antibiotik dalam jamur ini baik untuk menghindari infeksi karena luka akibat diabetes.
2. Mengurangi radikal bebas
Selain kandungan flavonoid yang terkenal untuk mengatasi radikal bebas, kandungan selenium juga merupakan salah satu pilihan untuk mengatasi dan mengurangi radikal bebas. Selenium dalam jamur merang membantu kita mengatasi radikal bebas di dalam tubuh.
Radikal bebas yang masuk melalui polusi asap, alkohol, makanan dengan lemak jahat, dan radiasi elektromagnetik dapat menyebabkan penyakit yang serius. Beberapa hal lain yang membantu dalam proses mengurangi radikal bebas, seperti manfaat buah belimbing sebagai antioksidan untuk mengurangi radikal bebas.
3. Membantu menyembuhkan bisul
Jamur merang ini terdiri dari ergothioneine yang dianggap sebagai antioksidan kuat yang terkandung dalam jamur dan efektif untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Konten ini akan mengurangi infeksi mikroba, dll. Ini juga dapat membantu menyembuhkan bisul atau luka peluit.
4. Untuk sistem kekebalan tubuh
Kandungan vitamin A, B kompleks, dan C yang terkandung dalam jamur merang ini sangat membantu untuk sistem kekebalan tubuh. Beberapa tanaman herbal lain seperti jahe merah juga memiliki jumlah vitamin A, B yang sama dan sangat bermanfaat untuk daya tahan tubuh.
5. Melancarkan sistem pencernaan
Jamur Jerami ini terdiri dari beberapa protein, tidak mengandung lemak jahat, dan kandungan karbohidrat rendah. Selain itu, kandungan serat dan enzim dalam jamur membantu melancarkan sistem pencernaan. Kandungan protein tinggi membantu membakar kolesterol dalam sistem pencernaan.
6. Baik untuk Periode Pertumbuhan
Protein digunakan untuk pertumbuhan. Dibandingkan dengan kuning telur, jamur ini tidak terdiri dari lemak yang baik untuk orang dengan kolesterol tinggi, dan pada saat yang sama, juga sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol. Konsumsi Jamur merang di masa pertumbuhan akan membantu proses pertumbuhan.
7. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Jamur ini membantu mencegah pertumbuhan sel kanker pada payudara dan kanker prostat. Jamur merang juga mengandung beta-glukan dan asam linoleat yang memiliki efek karsinogenik.
Asam linoleat membantu menurunkan efek hormon estrogen, karena ketika hormon estrogen terlalu tinggi, ia memiliki peluang untuk meningkatkan risiko kanker payudara.
Beta-glukan juga menghambat pertumbuhan sel kanker prostat. Kandungan selenium dalam jamur juga efektif menghambat dan mengurangi jumlah sel kanker.
8. Memperkuat tulang
Jamur merang terdiri dari kalsium dan vitamin D yang cukup tinggi, dan merupakan vitamin D terbesar kedua yang terkandung setelah minyak hati ikan kod.
Karena itu, kandungan vitamin D dan kalsium yang tinggi sangat baik untuk pertumbuhan tulang manusia. Ada juga alternatif yang memiliki jumlah vitamin D yang sama, seperti manfaat dari hal-hal yang mengandung vitamin D lainnya.
9. Cegah Anemia
Manusia membutuhkan zat besi untuk bahan penstrukturan darah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kemungkinan anemia, atau kondisi tubuh yang kekurangan darah. Jamur merang memiliki kandungan zat besi yang cukup untuk membantu kita menghindari resiko anemia.
Jamur ini memiliki kandungan mineral tambahan yang tinggi, salah satunya adalah kalium dan tembaga. Kandungan tembaga pada jamur ini memiliki sifat anti-bakteri yang menjauhkan organ internal kita dari serangan penyakit bakteri.
Didukung oleh kandungan kalium yang tinggi, ini sangat baik untuk menjaga fungsi pembuluh darah manusia.
Semoga bermanfaat
test
BalasHapus