vanilla

vanilla

Vanilla adalah penyedap atau pewangi yang berasal dari anggrek dari genus Vanilla, dan berasal dari polong spesies di negara Meksiko, tanaman buah vanilla berdaun datar (V. planifolia). Kata vanilla berasal dari vainilla, kata Spanyol vaina (vaina sendiri berarti selubung atau polong).

Orang-orang Mesoamerika pra-Columbus yang pertama membudidayakan dari anggrek vanilla, yang disebut tlīlxochitl oleh suku Aztec. Banyak nama untuk tanaman ini, diantaranya vanilli, vanili, panili, vanila & vanilla.

Tiga spesies vanilla utama yang saat ini tumbuh secara global dibanyak negara, dan yang semuanya berasal dari spesies Mesoamerika.

Mereka adalah V. planifolia (syn. V. fragrans) dibudidayakan di Madagaskar, Réunion, dan daerah tropis lainnya di sepanjang Samudra Hindia. Kemudian jenis V. tahitensis dibudidayakan di Pasifik Selatan. Dan jenis V. pompona dibudidayakan di Hindia Barat, Amerika Selatan dan Tengah.

Ciri-ciri dan penyebaran


Mayoritas vanili dunia yang banyak dibudidayakan adalah spesies V. planifolia, yang lebih dikenal sebagai Bourbon vanilla (setelah nama sebelumnya Réunion, Bourle Bourbon) atau Madagascar vanilla, yang ditanam di negara Indonesia, Madagaskar dan pulau-pulau tetangga di Samudera Hindia barat daya, karena jenis Vanilla planifolia menghasilkan ekstrak vanila terbanyak dibandingkan kedua spesies tersebut.

Budidaya di negara Indonesia dan Madagaskar menghasilkan dua pertiga dari pasokan vanili dunia.

Vanili adalah tanaman memanjat atau pohon sukulen, herba, abadi, tumbuh hingga ketinggian 12-15 m dengan menggunakan akar adventif panjang di seberang daun. Tanaman ini ditemukan tumbuh di hutan tropis lembab, hijau dan daerah aliran sungai. Ini tumbuh subur di tanah yang gembur, berdrainase baik, tanah liat yang kaya akan bahan organik.

Batangnya panjang berbentuk silinder 1-2 cm, hijau tua dan bercabang. Daun berganti-ganti, berdaging, dan sub-sessile. Lamina pipih, lonjong-elips hingga lanset 8–25 × 5–8 cm, puncak akut hingga akuminasi.

Dalam bunga, daun bunga dan kelopak menyebar, kuning-hijau, berdaging, kaku, sepal 3-oblanceolate, 3,5–5,5 × 1,1-1,3 cm, margin lurus, apeks akut sampai tumpul, kelopak elliptic-oblanceolate, abaxsial keeled, lebih tipis dari sepal, 3,5-5,5 × 1,1-1,3 cm, puncak akut sampai tumpul, bibir menempel pada kolom 1,5–2 cm, kuning kehijauan, menjadi kuning gelap menuju puncak, seperti lamina gullet, cuneate, rhomboid, dengan lobus retus apikal, disc dengan seberkas pusat skala retorre, berbulu ke puncak, kolom putih, ramping, 3-5 cm, margin sedikit berliku, berjanggut adaxially, pollinia 2 kuning, ovarium pediselata, 3-5 cm.

Buah vanilla sebenarnya berbentuk kapsul silinder sempit yang terjumbai, 10–25 cm kali 0,8–1,5 cm, dengan 3 sudut memisah yang memanjang secara longitudinal saat matang. Buah biasanya berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi coklat tua saat mereka dewasa.
Dalam kapsul banyak biji yang berbentuk bulat, dengan diameter 0,4 mm dan biasanya berwarna hitam.

Bahan kimia dan nutrisi



  • Kandungan nutrisi Vanilla Jumlah Per 100 g

Kalori (kkal) 288, Jumlah Lemak 0,1 g, Lemak jenuh 0 g, Lemak tak jenuh ganda 0 g, Lemak tak jenuh tunggal 0 g, Kolesterol 0 mg, Sodium 9 mg, Potasium 148 mg, Jumlah Karbohidrat 13 y, Serat Makanan 0 g, Gula 13 y, Protein 0,1 g, Vitamin A 0 IU, Vitamin C 0 mg, Kalsium 11 mg, Zat besi 0,1 mg, Vitamin D 0 IU, Vitamin B6 0 mg, Vitamin B12 0 ug Magnesium 12 mg.


  • Kimia Vanilla yang terkandung

Ekstrak vanilla diperoleh dari setiap bagian dari buah, kulit dan bijinya. Ekstrak vanili terdiri dari beberapa kombinasi yang berbeda, termasuk asam asetat, asam heksanoat, asam isobutirat, furfural, asetaldehida, 4-hidroksibenzaldehida, eugenol, metil sinamat dan (4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida).

Senyawa minor lainnya yang ikut mempengaruhi rasa yaitu piperonal. Senyawa utama vanillin dapat dibuat secara sintetis dari fenol dan larut dalam etanol.

Budidaya vanilla


Kadar vanillin yang tinggi menjadi salah satu syarat mutu yang dikehendaki konsumen. Selain diperlukan pengolahan yang tepat harus didukung dengan budidaya yang baik. Syarat mutu vanili yang baik ditetapkan dalam standar mutu perdagangan. Standar ini terdiri dari syarat umum dan syarat khusus.

Syarat umum: buah vanili memiliki aroma wangi khas, warnanya hitam mengkilap, hitam kecokelatan dan mengkilap sampai cokelat. Polong penuh berisi, berminyak, lentur sampai agak kaku atau kurang kaku. Selain itu juga harus bebas dari benda asing dan kapang.

Sedangkan syarat khusus dibedakan dalam tiga kategori, yaitu mutu 1, mutu II dan mutu III. Panili mutu 1: polong utuh, panjang minimum 11cm, kadar air maksimum 35% dan kadar vanillin minimum 2,25 %. Mutu II: polong utuh atau terpotong, panjang minimum 8 cm, kadar air maksimum 25 % dan kadar vanillin 1,5%. Mutu III: polong utuh atau terpotong, panjang minimum 8 cm, kadar air maksimum 20 % dan kadar vanillin minimum 1,0%.

Mutu seperti itu tidak hanya ditentukan saat pengolahan hasil, Cara budidaya yang baik juga menjadi penentu keberhasilan mencapai mutu yang diinginkan.

Budidaya vanili dapat tumbuh baik di daerah yang terletak antara 10° Lintang Utara dan 20° Lintang Selatan. Dengan curah hujan 2.000-3000 mm per tahun dan kelembapan kurang lebih 80 %. Tanah yang gembur, remah dan banyak humus sangat mendukung pertumbuhan tanaman panilli.

Persiapan tanam


Lahan penanaman harus dipersiapkan sekitar satu tahun sebelumnya, sebab harus ditanami tanaman panjatan dulu, Tanah diolah dengan cangkul atau bajak agar gembur dan remah. Semua tanaman pengganggu, sisa-sisa tunggul, akar atau bongkahan batu dibuang dan areal penanaman.

Selesai dicangkul atau dibajak, dibuat bedengan atau alur selebar 120-150 cm. mengarah ke timur-barat. Jarak antar bedengan selebar 30 cm dibentuk seperti parit untuk memudahkan drainase.

Selanjutnya dibuat lubang tanam berukuran 30x30x40 cm dengan Jarak antar lubang atau jarak tanam kira-kira 150 cm. Pada lubang inilah kita tanam tanaman panjatan yang juga berfungsi sebagai pelindung tanaman vanili.

Ada beberapa tanaman panjatan yang dapat digunakan. Syaratnya, tanamannya mudah rimbun, daunnya tidak mudah gugur, bila di pangkas cepat pulih kembali dan mempunyai akar yang bersimbiose dengan bakteri nitrogen. Misalnya, lamtoro, dadap, mindi atau albisia.

Bibit vanili biasanya diperoleh dari setek, walaupun bisa juga dari biji. Agar cepat tumbuh, idealnya setek berukuran satu meter (kira-kira 6-8 buku). Namun ada juga yang menggunakan setek satu buku dengan konsekuensi pertumbuhannya lebih lambat.

Setek yang panjangnya satu meter bisa langsung ditanam di lahan. Sedangkan setek yang hanya satu buku umumnya diakarkan dulu di bedeng pesemaian. Setelah tumbuh akar-akarnya barulah dipindah ke lahan.

Setek untuk bibit diambil dari tanaman yang sehat, kuat, banyak cukup sulurnya cukup umur dan dari pucuk yang belum pernah berbuah. Setek yang diambil dari pucuk yang pernah berbuah umumnya kurang bagus, lemah dan pertumbuhannya lambat.

Penanaman


Karena tanaman ini juga berfungsi sebagai panjatan, maka setelah tumbuh semakin besar cabang-cabang di bawah sebaiknya dipangkas, sehingga diperoleh batang panjatan yang lurus dan bebas dari cabang, kira-kira 1,5-2 meter dari tanah.

Menjelang penanaman lahan yang telah ditumbuhi tanaman pelindung dicangkul lagi agar tanahnya gembur. Pencangkulan ini sekaligus berguna untuk memperbaiki bedengan dan parit-parit drainase.

Selanjutnya dibuat lubang tanam yang berukuran 15x15 cm2 sedalam 7-10 cm di dekat tanaman panjatan. Dalam lubang tanam ini dimasukkan pupuk kandang yang sudah matang dan dibiarkan beberapa hari.

Bibit ditanam pada lubang yang telah disiapkan. Bila berasal dari setek yang panjangnya satu meter, tiga ruas dari bawah harus dibuang daunnya dan dibenamkan dalam tanah. Sedangkan bagian setek yang berada di atas tanah diikat pada batang tanaman pelindung dengan tali.

Sebulan kemudian bibit ini tampak tumbuh, pucuknya sudah mulai memanjang dan akar-akar lekatnya sudah menempel pada bantang panjatan.

Bibit yang berasal dari setek satu buku umumnya dipindah ke lahan setelah kurang lebih berumur 6 bulan, panjangnya kira-kira meter dan berada di dalam polybag. Cara menanamnya tidak jauh berbeda, hanya jangan lupa membuang polybagnya sebelum masuk ke lubang tanam.

Perawatan


Penanaman dan pemilihan bibit yang baik harus didukung dengan perawatan agar tanaman vanilla mampu menghasilkan buah seperti yang dikehendaki. Perawatan panili meliputi pengaturan tanaman, pemupukan, pengaturan tanaman panjatan atau pelindung, penjarangan buah dan pengendalian hama penyakit.

1. Mengatur pertumbuhan.
Vanilla adalah tanaman yang tumbuh merambat, bila dibiarkan akan tumbuh semaunya mencapai ratusan meter panjangnya. Sebaiknya pertumbuhan panili ini diatur pada rambatan dengan ketinggian tidak lebih dari dua meter, agar memudahkan panen maupun perawatannya.

Ada beberapa model rambatan yang diterapkan petani, misalnya sistem rambatan regenerasi air mancur atau pagar. Sistem rambatan regenerasi yaitu tanaman dibiarkan merambat sampai kira-kira dua meter, lalu diarahkan ke bawah menjuntai, bila sudah mencapai tanah sebagian batangnya diuruk sedikit dengan tanah dan dibengkokkan ke atas lagi, demikian seterusnya.

Sistem air mancur, hampir sama dengan sistem regenerasi, hanya saja batang panili tidak dibiarkan mencapai tanah, kira-kira 5 cm dari tanah dilengkungkan ke atas.

Sistem pagar, yaitu mengarahkan pertumbuhan panili pada seutas tali yang direntangkan dari satu pohon pelindung ke pohon pelindung lainnya. Batang utama tumbuh sepanjang rentangan yang di sediakan dan cabang-cabangnya akan menjuntai ke bawah.

2. Pemupukan.
Panili pun perlu dipupuk untuk menambah persediaan unsur hara yang dibutuhkan. Selain pupuk dasar yang diberikan pada saat penanaman, vanili juga perlu pupuk lanjutan dan memupuk tanamannya dua kali setahun.

Menielang musim kemarau dan musim penghujan panili belum produktif diberi NPK (15-15-15) sebanyak 40 kg per hektar sekali pemberian. Tanaman yang sudah berproduksi dosisnya ditambah menjadi 60 kg per hektar.

Pupuk NPK diberikan dengan cara membuat alur pupuk mengelilingi batang. Jarak alur dan batang kira-kira 20 cm agar pupuk tidak mengenai pangkal batang maupun akarnya. Pupuk dimasukkan ke dalam alur lalu ditutup tipis-tipis dengan tanah.

Dua minggu sekali tanaman panili yang belum menghasilkan perlu disemprot dengan pupuk daun sebanyak 0,5 kg per hektar. Tanaman yang sudah berproduksi 1 kg per hektar. Setiap satu sendok pupuk daun dilarutkan dalam 10 liter air.

3. Pemangkasan.
Pemangkasan ditujukan untuk tanaman panjatan atau pelindung maupun untuk tanaman vanilla. Pemangkasan tanaman pelindung tujuannya untuk mengatur kelembapan dan intensitas cahaya yang sesuai untuk panili. Meskipun panili butuh naungan bukan berarti membiarkan tanaman pelindung tumbuh rimbun tak terkontrol.

Lingkungan yang terlalu gelap dan lembap mendorong munculnya hama penyakit yang tidak dikehendaki. Pemangkasan tanaman pelindung dilakukan setahun sekali menjelang musim hujan. Sebelum panili ditanam, dilakukan pembentukan pohon pelindung sehingga terbentuk percabangan 1,5-2 meter di atas tanah.

Dipilih cabang-cabang yang letaknya menyebar agar cahaya yang diterima panili juga menyebar rata. Sedangkan cabang-cabang yang tidak diperlukan sebaiknya dipotong.

Pemangkasan selanjutnya dilakukan untuk mengatur kelembapan dan intensitas cahaya matahari. Cabang yang meninggi dan tampak terlalu rimbun dipangkas, tetapi tidak sampai habis, sehingga intensitas cahaya yang diterima panili kira-kira 70%.

Tanaman vanili pun perlu dipangkas untuk merangsang tumbuhnya cabang hingga mampu menghasilkan buah yang bermutu baik. Menjelang tanaman berbunga, ujung-ujung cabang dipotong sepanjang 10-15 cm untuk merangsang tumbuhnya cabang-cabang baru yang akan menghasilkan bunga.

Setelah berbunga pun pucuk cabang perlu dipotong untuk menyempurnakan pembuahan. Sesudah panen, dilakukan pemangkasan pucuk pucuk cabang, baik yang pernah berbuah maupun belum.

Pemangkasan ini akan mendorong munculnya cabang baru sehingga tanaman kembali produktif. Pemangkasan dilakukan menjelang musim hujan supaya tunas tumbuh banyak, kalau dilakukan saat kemarau biasanya kurang bagus pertumbuhannya.

Tapi kalau tunas tumbuh kelewat banyak, sebaiknya dikurangi, sebab bila dibiarkan terlalu banyak akan membentuk cabang yang lemah.

4. Penyerbukan.
Meskipun benang sari dan putik berada dalam satu bunga, tanaman panili tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri. Karena kepala putiknya tertutup oleh lidah bunga (labellum) yang menghalangi terjadinya penyerbukan secara alami. Tanpa menyingkirkan penghalang itu tidak mungkin terjadi pembuahan.

Penyerbukan vanili bisa terjadi hanya bila ada bantuan manusia atau serangga. Di Meksiko, vanilla dapat berbuah tanpa bantuan manusia berkat adanya lebah yang suka mengutak-utik bunga dan menyusup ke bagian dalam.

Tepung sari akan melekat di tubuh lebah dan ketika lebah menyusup ke dalam bunga, tepung sari akan menempel ke kepala putik sehingga terjadi penyerbukan.

Menyerbukkan bunga panili sebenarnya tidak sulit, cukup menggunakan sebatang tusuk gigi atau lidi. Caranya, tangan kiri memegang bunga sehingga punggung tangkai putik bersandar pada jari telunjuk, tangan kanan memegang tusuk gigi atau sepotong lidi dan menguak labellum yang menutup putik sampai terbuka.

Selanjutnya kepala sari dilekukkan ke arah kepala putik, ditekan sedikit hingga bersentuhan dan terjadi penyerbukan.

Rangkaian bunga (tandan) terdiri dari 15-20 kuntum bunga yang mekarnya tidak bersamaan, sehari paling hanya 2-3 kuntum yang mekar dan hanya bertahan sehari saja. Oleh sebab itu, perkawinan harus selektif dilakukan hanya pada bunga yang mekar saja.

Penyerbukan ini dilakukan pada pagi hari, paling siang sampai pukul 10.00. Keberhasilan penyerbukan vanili ditandai dengan layunya bunga 2-3 hari kemudian, tapi tidak segera gugur dan terbentuklah bakal buah. Bila penyerbukan gagal, bunga segera layu dan gugur.

5. Penjarangan buah.
Kalau buah kelewat banyak dalam satu tandan, ukurannya menjadi kecil hingga tidak dapat masuk dalam kategori mutu I yang menghendaki ukuran buah minimum 11 cm. Selain itu, dengan buah yang kelewat banyak, tanaman menjadi terforsir, lemah, mudah terserang hama penyakit dan umur produktifnya pendek.

Buah vanilla yang terlalu banyak dalam satu tandan sebaiknya dikurangi, sehingga tersisa 10-12 buah saja. Demikian juga buah yang kurang bagus, cacat, kecil dan sakit sebaiknya dibuang.

Dengan penjarangan buah, diharapkan penggunaan unsur hara difokuskan untuk perkembangan buah-buah yang terpilih, sehingga buah menjadi lebih bagus dan berukuran besar.

6. Pengendalian hama dan penyakit.
Hama yang diketahui sering menyerang tanaman vanilli adalah belalang, bekicot, ulat atau beberapa jenis kutu. Meskipun tidak banyak, hama-hama itu sebaiknya cepat diatasi supaya tidak bertambah banyak dan membahayakan tanaman.

Yang paling menjengkelkan bila panili terkena cendawan, khususnya cendawan Fusarium sp.Infeksi cendawan sangat merugikan, karena dapat menurunkan produksi, bahkan mematikan tanaman.

Cendawan Fusarium sp bisa menyerang seluruh bagian tanaman, seperti akar, batang, daun, pucuk atau buah. Cendawan masuk melalui luka pada akar, batang atau melalui percikan air hujan, angin, serangga, manusia atau alat-alat pertanian yang membawa spora cendawan.

Serangan cendawan ditandai dengan munculnya bercak hitam atau cokelat kehitaman. Bila kondisi cocok untuk pertumbuhan cendawan, bercak itu akan meluas mengelilingi batang. Akibatnya tanaman layu daun kekuningan, kering dan rontok.

Tanaman yang terlanjur kena cendawan sulit untuk dipulihkan. Satu-satunya cara adalah menyingkirkan tanaman yang sudah terinfeksi dari areal penanaman dan membuang bagian tanaman yang sudah terkena cendawan agar tidak menular ke tanaman lain, lalu tanaman disemprot dengan fungisida yang berbahan aktif mancozeb atau benomil.

Sebagai langkah pencegahan, pengaturan kelembapan harus di perhatikan, yaitu melalui pemangkasan tanaman pelindung, khususnya pada musim hujan. Selain itu, dua minggu sekali tanaman disemprot fungisida dengan dosis sesuai anjuran.

Panen


Ketepatan panen sangat menentukan mutu vanili yang akan dihasilkan. Dalam standar mutu, ditetapkan bahwa mutu I kadar vanillin minimum 2,25%. Kadar vanillin yang tinggi itu bisa diperoleh kalau panen dilakukan saat buah tepat matang.

Buah yang dipanen kelewat muda akan menghasilkan vanili yang rendah kadar vanillin nya. Sebaliknya buah yang kelewat matang juga kurang baik, karena polongnya banyak yang pecah.

Buah yang layak panen adalah buah yang berumur 9 bulan atau sejak penyerbukan, berwarna hijau buah menguning, tapi belum pecah. Karena matangnya tidak serentak maka sebaiknya buah panili dipetik satu per satu secara selektif. Buah yang telah masaklah yang dipetik.

Memetik buah panili dari tangkainya sebaiknya menggunakan gunting atau pisau kecil dengan hati-hati agar tidak merusak buah lain yang mestinya belum dipetik. Caranya tandan buah dipegang dengan tangan kiri dan tangkai buah yang akan diambil diiris atau digunting.

Seleksi buah segar


Buah-buah yang sudah dipetik ditampung dalam suatu ruangan dan di seleksi lagi sebelum diolah. Buah dikelompokkan berdasarkan ukuran nya, dan dipisahkan antara yang tua dan yang muda. Bila ada buah-buah yang cacat atau kurang bagus sebaiknya juga dipisah tersendiri.

Buah dikelompokkan berdasarkan ukurannya, yaitu besar, sedang dan kecil. Tujuannya untuk memudahkan pengolahan. Karena waktu yang diperlukan untuk melayukan atau mengeringkan buah yang berukuran besar tentu tidak sama dengan yang kecil.

Pengolahan Vanili


Vanili dapat dijual dalam bentuk segar atau olahan. Kalau tidak mau repot umumnya petani menjualnya dalam bentuk segar, harga olahan bisa mencapai beberapa kali lipat dibandingkan panili segar. Ada berbagai cara untuk mengolah panili, biasanya tiap-tiap negara penghasil vanili memiliki cara tersendiri. Tetapi sama, yaitu melalui tahap-tahap pelayuan, pemeraman (fermentasi) pengeringan dan penyimpanan.

1. Pelayuan.
Tahap pertama setelah vanila dipetik adalah pelayuan. Tujuannya untuk mematikan sel-sel hidup atau menghentikan pertumbuhan vegetatit dan mendorong bekerjanya enzim untuk pembentukan vanillin dan aroma. Tanpa pelayuan, aroma khas panili tidak akan terbentuk.

Pelayuan dilakukan dengan mencelupkan buah panili ke dalam air panas 65° C. Lama pencelupan tergantung grade-nya. Buah yang berukuran besar (panjangnya 18-22 cm) dicelup selama 2,5 menit. Sedangkan buah yang berukuran kecil dan sedang ( panjang kurang dari 18 cm ) dicelup selama 2 menit. Pelayuan pada suhu tinggi dan terlalu lama dapat merusak enzim pada buah vanila.

Untuk mencelupkan buah panili dalam air panas biasanya digunakan keranjang bambu. Buah panili segar dimasukkan ke dalam keranjang bambu lalu dimasukkan ke dalam wadah berisi air panas selama 2-2,5 menit Lalu diangkat dan ditiriskan sampai airnya tidak menetes lagi.

2. Pengeringan I dan pemeraman.
Pengeringan dan pemeraman ini dilakukan berselang-seling selama 5-7 hari. Panili yang telah layu itu ditiriskan lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 60-65° C selama 3 jam. Pengeringan ini juga dapat dilakukan dengan penjemuran di bawah terik matahari selama 3 jam.

Setelah 3 jam pengeringan, secepat mungkin buah vanili dimasukkan ke dalam kotak pemeraman. Tujuannya untuk merangsang terciptanya aroma khas vanili. Dalam pemeraman ini akan terjadi reaksi enzimatik, perubahan glukovanillin menjadi glukosa dan vanillin sehingga timbul aroma yang khas.

Panili masih dalam keadaan panas saat dimasukkan ke dalam kotak pemeraman yang tertutup dan berisolator dan di biarkan selama satu hari. Esok harinya kembali dikeringkan selama 3 jam lalu diperam lagi. Pengeringan dan pemeraman dilakukan berselang-seling selama 5-7 hari.

3. Pengeringan II.
Pengeringan II bertujuan untuk menurunkan kadar air sampai batas maksimum 35 % sesuai standar mutu. Bila terlalu kering panili akan mudah patah. Ada tiga cara pengeringan yang dapat diterapkan pada tahap ini. Cara pertama, pengeringan tidak dilakukan di bawah terik matahari, tetapi dalam ruangan yang berventilasi.

Cara ini dikenal sebagai pengering anginan. Buah panili yang telah melewati proses 1 dan 2 disusun di atas rak dan disimpan pada ruang berventilasi selama 30 hingga 45 hari tergantung ukuran buah dan kelembapan udara sekitar.

Pengering-anginan ini dihentikan bila kadar airnya sudah memenuhi syarat mutu. Tandanya, bila buah panili dililitkan pada jari dapat kembali ke keadaan semula tanpa patah atau retak.

Cara ini memiliki kelemahan, yaitu butuh waktu lama, ruangan luas dan kemungkinan terserang jamur cukup besar. Keuntungannya tidak butuh biaya besar.

Cara kedua, pengeringan dengan menggunakan oven 50°C. Vanilla dimasukkan ke dalam oven selama kurang lebih 46 jam. Meskipun waktunya sangat singkat, cara ini sulit diterapkan dan butuh biaya besar.

Cara ketiga merupakan kombinasi cara pertama dan kedua. Pengeringan dilakukan dengan mengkombinasikan pengering anginan dan pengeringan oven pada suhu 50°C atau penjemuran di bawah matahari sclama 3 jam.

Jadi tiga jam dioven, terus dikering anginkan. Esoknya dioven lagi dan dikering-anginkan. Demikian seterusnya sampai mencapai kadar air yang dikehendaki. Dengan cara kombinasi ini pengeringan dapat dipersingkat menjadi 7-10 hari dan kecil kemungkinan terjadinya kerusakan akibat pemanasan.

Penyimpanan


Buah vanili yang sudah kering disimpan dalam bentuk ikatan. Sebanyak 50-100 buah panili diikat dan dibungkus dengan kertas minyak. Panili yang terlalu kering sebaiknya dibungkus dengan plastik untuk menghindari penguapan berlebihan dan mengakibatkan panili rusak.

Bungkusan vanili itu dimasukkan ke dalam peti atau kotak penyimpanan yang terbuat dari kayu dan bagian dalamnya juga dilapisi kertas minyak selama 30 hari. Peti kotak penyimpanan ditaruh di tempat yang kering dan bersih.

Selama dalam penyimpanan tetap perlu dikontrol untuk melihat kemungkinan adanya serangan jamur. Bila ada buah yang berjamur, segera dibersihkan satu per satu dilap dengan kain halus yang dibasahi alkohol.

Sebulan kemudian akan diperoleh vanilla yang berwarna hitam mengkilap, beraroma khas vanilli dan siap dipasarkan.
Baca juga cara budidaya jahe gajah atau jahe badak

Manfaat vanilla


Sebagai Antibakteri

Penelitian telah menunjukkan bahwa buah vanilla mengandung sifat antibakteri. Ini juga terkait dengan minyak tanaman yang memiliki peran untuk menghambat keberadaan perkembangan bakteri.

Akibatnya, vanili memiliki manfaat dikomersialkan sebagai produk antibakteri. Kemudian, jika Anda mengonsumsi minuman vanilla secara teratur, itu dapat melindungi tubuh dari bakteri yang berbahaya.

Manfaat Anti-penuaan

Tanaman ini adalah sumber antioksidan yang mencegah dan membalikkan kerusakan kulit yang disebabkan oleh radikal bebas. Ini membantu untuk memperlambat tanda-tanda usia seperti garis-garis halus, kerutan dan bintik-bintik penuaan.

Ini banyak digunakan dalam industri kosmetik untuk aroma dan manfaat anti-penuaan. Menerapkan biji vanila mentah yang dioleskan dengan minyak organik memberikan aroma cokelat yang luar biasa selain membuat kulit halus dan lembut.

Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi adalah keadaan ketika tekanan pada arteri dan pembuluh darah menjadi terlalu tinggi dan dinding arteri menjadi terdistorsi, menyebabkan tekanan ekstra pada jantung. Tingkat tekanan darah tinggi dapat membuat resiko terkena penyakit stroke, serangan jantung, dan diabetes.

Penyebab utama tekanan darah tinggi adalah stres, dengan melemaskan otot dan pikiran, minyak tanaman ini mampu menurunkan kadar tekanan darah. Minyak vanilla membantu tidur lebih banyak, dan yang merupakan cara mudah untuk menurunkan kadar tekanan darah.

Minyak ini berfungsi sebagai obat alami untuk tekanan darah tinggi, karena juga bertindak sebagai antioksidan, sehingga mentolerir stres oksidatif dan melebarkan arteri.

Promosi Kulit yang Sehat

Vanili adalah sumber vitamin B yang baik seperti niasin, tiamin, vitamin B6 dan asam pantotenat yang memainkan peran penting dalam menjaga kulit tubuh yang sehat. Sifat antioksidan tanaman ini membantu melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh polusi udara, lingkungan dan racun.
Siapkan scrub untuk menghidupkan kembali kulit dari dalam. Yang perlu dilakukan adalah mengiris 5 biji vanili untuk mengikis bijinya. Tambahkan biji ini bersama dengan 3 sendok makan gula merah dan 2 tetes minyak esensial tanaman ke dalam jus lemon segar.

Campur bahan dan oleskan di wajah. Pijat selama beberapa menit dan kemudian bilas dengan air hangat.

Peningkatan libido

Sejak berkali-kali, vanila dianggap sebagai afrodisiak. Namun, penelitian aromaterapi yang sedang berlangsung merekomendasikan bahwa tanaman ini membantu meningkatkan hasrat seksual dengan meningkatkan kadar testosteron pada pria.

Sebuah penelitian pada tahun 1970-an juga mengklaim bahwa sebagian besar pesertanya percaya bahwa tumbuhan ini telah menyembuhkan penyakit impotensi mereka.

Meskipun tidak ada bukti nyata untuk membuktikan hal ini, para ahli percaya bahwa aroma vanili memang merangsang perasaan senang, kenyang dan bahagia.

Semoga bermanfaat

hartsltg

Komentar

Postingan Populer

Budidaya tanaman koro benguk

Budidaya tanaman porang atau iles-iles

Manfaat tanaman wijen atau sesame