manfaat buah jambu mawar
Buah jambu mawar atau Syzygium jambos memang termasuk buah yang langka karena tidak dibudidayakan secara komersial. Buah ini memiliki bentuk, rasa dan aroma yang unik dan khas. Kalau dilihat secara bentuk lebih mirip dengan buah jambu biji, tetapi setelah dimakan lebih mirip buah jambu air, sekalipun tidak terlalu berair.
Aromanya yang mirip bunga adalah alasan mengapa buah ini disebut jambu mawar.Buah jambu mawar tidak dibudidayakan secara komersial, karena rasanya tidak selezat jenis-jenis jambu lainnya & tidak semua orang menyukai aromanya yang tajam.
Biasanya hanya anak-anak yang suka mengonsumsi buah ini. Habitat aslinya adalah kawasan Asia Tenggara, konon berasal dari negara Malaysia. Buah ini menyebar luas hampir seluruh dunia, kecuali Antartika. Hanya saja tidak selalu berbuah, tergantung pada iklim tempat tumbuhnya.
Rasanya tidak terlalu enak, tetapi buah ini kaya manfaat, terutama sangat cantik untuk dijadikan tanaman hias. Perawatannya tidak sulit, bahkan tidak memerlukan perawatan khusus. Sangat adaptatif baik ditanam langsung di tanah pekarangan ataupun dalam pot.
Klasifikasi dan nama lain jambu mawar.
Kingdom : Plantae (tumbuhan).
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh).
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji).
Divisio : Magnoliphyta (berbunga).
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil).
Ordo : Myrtales.
Familia : Myrtaceae (suku jambu-jambuan).
Genus : Syzygium.
Spesies : Syzygium jambos.
Sinonim : Eugenia jambos L., Jambosa jambos, Jambosa vulgaris, Myrtus jambos.
Kerabat dekat buah : jambu air, jambon, buah gowok, dewandaru, Eugenia dombeyi.
Tanaman ini memiliki banyak nama lain, nama-nama lokal buah jambu mawar, antara lain, jambee iye mawar (Aceh), klampok arum (Jawa), kalampok aeng mawar (Madura), nyambu ermawa (Bali), kembes mawar, kembes walanda, kumpasa im baranda (Sulawesi Utara), jambu jene mawara (Makassar), jambu mawaro, kupo mawar, kuputol mawar, goro mawar (Maluku) indonesia
Nama-nama lain, chompu namdokmai (Thailand), champoo/mountain apple (Kamboja), tampoy, yambo, dambo (Filipina), plum rose, Malabar plum, water apple, cloud apple, wax apple, rose apple (Inggris), pau têe (Hokkien, Taiwan), jaamun, jaambhool, rose jaamun (India), golap-jaam (Bangla, Bengali), pannerale/paneer-hannu/nerale (Karnataka), boga jamuk (Assam), madhura nelli, pera de agua, pomarosa. Nama buah ini kemudian dijadikan nama untuk Danau Yambo, salah satu dari tujuh danau di San Pablo City, Laguna.
Morfologi dan Karakteristik
Buah jambu mawar merupakan tanaman tropis berbentuk perdu. Pohonnya tidak sebesar jenis-jenis pohon jambu yang lain. Tinggi maksimal hanya sekitar 7 hingga 15 meter. Gemang batangnya hanya mencapai 50 cm. Diameter batang berkisar 60 cm. Permukaannya beralur seperti retak-retak dan licin, bentuknya bulat seperti galah atau kadang segi empat ketika masih muda.
Tipe batang berkayu keras, arah tumbuhnya tegak lurus, tetapi pangkal batang kadang terpilin. Kulit batang berwarna coklat hingga coklat gelap. Cabang cenderung tumbuh rendah dan memencar lebar, tajuknya cukup padat, monopodial. Kulit cabang hingga ke arah tangkai daun cenderung kasar.
Sistem perakarannya tunggang, liat dan keras, tetapi fleksibel. Bagian-bagian akar meliputi collum, radix lateralis, fibrilla radicalis, pillus radicalis, apex radicis, corpus radicis dan caliptra.
Daun tunggal dan letaknya berhadapan. Bentuknya langset lonjong dan panjang dengan kedua ujung meruncing. Panjangnya antara 10 hingga 25 cm, lebarnya 1,5 hingga 6 cm. Memiliki tangkai sangat kecil dan nyaris tidak terlihat, panjangnya hanya 5 hingga 6 mm. Tepi daun rata, tulangnya menyirip, permukaan daun licin mengilap berwarna hijau tua dan bagian bawahnya berwarna hijau muda, ketika masih muda, daun berwarna kemerahan.
Karangan bunga dalam bentuk paying menggarpu, pendek, muncul di ujung ranting terminal atau di ketiak daun (aksial) sebanyak 4 hingga 10 kuntum. Tipe bunga inflorescentia racemosa, simetri bunga actinomorphus, bagian-bagiannya terdiri atas pedicellus, stamen, pistillum, corolla dan calyx.
Berkelamin ganda atau hermaprodit. Bunga besar dengan diameter 5 hingga 10 cm. Kelopaknya berbilangan 4 dengan cuping agak bundar. Ukuran daun kelopak 10 x 7 mm. Daun mahkota berbentuk sympetalus (agak bundar) dengan diameter 15 hingga 18 mm. Warna bunga putih atau putih kehijauan. Aromanya tidak setajam buahnya.
Stamen (benang sari) terdiri atas bagian-bagian: kepala sari (anthena) dan tangkai sari (filament). Bentuk kepala sari bulat, terletak di ujung. Benang sari berjumlah banyak (lebih dari 400 utas), cepat gugur, panjangnya sampai dengan 4cm, berwarna putih.
Putik memiliki bagian-bagian kepala (stigma) dan tangkai (stylus). Jumlah kepala putik hanya satu berwarna merah. Panjang tangkai putik sampai dengan 4 cm. Letak bakal buah superus. Bunga muncul setelah fase dorman (istirahat), yaitu pada musim semi di daerah subtropik dan akhir musim kemarau di Indonesia.
Tampilan buah mirip jambu biji, tetapi rasa, aroma dan tekstur dagingnya berbeda. Bentuk buah bulat atau bulat telur dengan diameter 2,5 hingga 5 cm. Tipe buah batu, permukaan buah licin berlilin, agak keras, bermahkota daun kelopak dan tangkai putik yang tidak rontok. Baunya harum kuat, sangat pekat dan khas seperti bunga mawar.
Kulitnya tipis, berwarna kuning keputihan (pucat) atau kehijauan, kadang ada yang kemerahan hingga merah muda. Berbeda dengan buah jambu air yang tebal dan mengandung banyak air, daging buah jambu mawar tipis dan cenderung kering, tetapi renyah, warna daging buahnya kekuningan, ada juga yang merah jambu.
Bagian dalam buah berongga dengan permukaan halus seperti bulu, mirip dengan buah jambu air. Rasa buah manis agak sepat atau dominan sepat berpadu tipis dengan rasa manis khas buah. Ketika digigit terasa aroma mawar yang cukup kuat dan meninggalkan rasa getir setelah dimakan.
Biji berwarna kecoklatan, permukaannya berkulit kasar, bersifat poliembrioni, dari 1 biji dapat menghasilkan 7 hingga 8 kecambah. Dalam tiap buah ada 1 hingga 4 biji. Biji tidak berselaput, diameter sekitar 1 cm. Biji tidak menempel di dinding buah.
Tanaman ini sudah disebarluaskan ke berbagai wilayah dunia sejak ratusan tahun yang lalu mengikuti perkembangan peradaban manusia. Perdagangan dan perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain memengaruhi penyebaran tanaman ini.
Oleh karena sifatnya yang sangat mudah beradaptasi terhadap lingkungan atau cuaca, tanaman tropis ini dapat tumbuh pula di negara-negara beriklim subtropics, meskipun tidak dapat berbuah. Tanaman ini juga sangat mudah berbiak, sehingga terkadang dijumpai tanaman jambu mawar yang tumbuh liar di lingkungannya yang baru.
Kemudahannya beradaptasi dan berbiak menyebabkan tanaman ini cenderung bersifat invasif. Sifat ini membuat beberapa negara menganggapnya sebagai ancaman. Contoh yang terjadi di Kepulauan Hawaii, Reunion, Galapagos, Australia dan Amerika Serikat yang beriklim hangat. Namun, sekarang hampir punah di Hawaii akibat serangan penyakit jamur karat Puccinia psidii.
Jambu mawar memiliki banyak variasi di dunia. Di Thailand tanaman ini dibudidayakan, warna buahnya hijau pucat. Di Malaysia, buah ini berwarna merah. Sementara di banyak tempat yang lain umumnya berwarna kuning pucat dengan sedikit rona merah.
Pertumbuhan
Buah jambu mawar dapat ditanam hampir di semua tipe tanah, termasuk tanah yang mudah tergenang air. Tumbuh subur di dataran rendah hingga dataran tinggi yang mencapai 1200 mdpl.
Pada tempat yang lebih tinggi dari 1200 mdpl atau mendekati wilayah subtropik bisa tumbuh, tetapi biasanya tidak akan berbuah. Tahan hidup sampai suhu minimum 0oC. Menyukai iklim basah, tetapi juga dapat tumbuh dengan baik di wilayah yang lebih kering dan iklim munson.
Ketika masih muda, tanaman ini memerlukan naungan dan lingkungan yang lembab. Jika sudah mapan (dewasa) lebih adaptif dan memerlukan sinar matahari penuh. Toleran terhadap angin dan garam. Mampu mengatasi sistem pengairan yang buruk dan juga penggenangan. Tingkat keasaman tanah yang dianjurkan 5,5 hingga 7,0.
Pembibitan
Tumbuhan buah jambu mawar umumnya diperbanyak dengan benih dari biji. Biji jambu mawar tidak punya masa dormansi dan dapat berkecambah dengan baik. Dari sebutir biji, dapat tumbuh 3 hingga 8 kecambah, sebagian besar memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Cara perbanyakan lain yang umum dilakukan adalah dengan sistem cangkok, sambung dan tempel. Teknik cangkok banyak dipraktikkan di Bangladesh dan India pada saat dorman. Hasil dari cangkok dapat ditanam setengah tahun kemudian.
Tanaman yang ditempelkan pada batang bawah berumur 10 hingga 12 bulan dengan metode Forkert yang dimodifikasi menggunakan batang bawah dari Syzygium samarangense dan Syzygium pycnantum. Masa juwana berlangsung 4 hingga 5 tahun.
Pohon cangkokan berbuah pada umur 4 tahun. Sementara pohon hasil metode sambung dan tempel dapat mulai berbuah pada umur 1 hingga 3 tahun tergantung pada perawatan.
Ketika membeli bibit tanaman, perhatikan metode pembibitannya. Pada bibit yang diperbanyak dengan metode sambung dan tempel akan tampak bekas sambungan pada batang. Pastikan bibit yang di beli sehat, bebas hama dan penyakit, tampak segar, daunnya subur, perakaran banyak dan batangnya kokoh.
Penanaman
Sebelum menanam jambu mawar, persiapkan dahulu lahan atau tempat penanaman yang akan digunakan. Anda dapat menanam tanaman ini di pekarangan atau di dalam pot, tergantung pada seberapa besar lahan yang di miliki.
Jarak tanam ideal dengan tanaman lainnya 5 x 6 m. Jika lahan yang di miliki lebih sempit, harus lebih rajin melakukan pemangkasan, karena tajuk tanaman ini cukup lebar.
Untuk yang ditanam di pekarangan, setelah lahan dibersihkan dari tanaman pengganggu dan digemburkan, buat lubang tanam sesuai pada bibit yang telah disiapkan. Perkirakan kedalaman lubang sehingga kelak ketika ditanam, permukaan tanah tepat berada di pangkal batang dan berjarak ±20 cm dari sambungan (untuk bibit tempel dan sambung).
Diameter lubang tanam kira-kira sedikit lebih besar daripada diameter media semai pada bibit tanaman. Campur tanah galian dengan pupuk organik, seperti pupuk kompos. Diamkan lubang tanam selama beberapa hari agar mikroorganisme yang merugikan di dalam tanah dapat mati terkena sinar matahari.
Istirahatkan pula campuran tanah galian dan pupuk agar lebih meresap. Setelah siap, ambil bibit dan lepaskan dari polybagnya. Sirami terlebih dahulu agar lebih mudah lepas, lepaskan polybag dengan hati-hati agar media semai tetap utuh sehingga akar tidak rusak.
Letakkan bibit tepat di tengah lubang dalam posisi tegak. Tutup lubang dengan tanah galian dan campur pupuk hingga seluruh bagian akar tertutup dengan baik. Padatkan, sirami secukupnya. Pasang ajir atau penyangga agar tanaman tidak mudah roboh tertiup angin.
Sementara tanaman masih muda, beri naungan berupa anyaman alang-alang atau daun kelapa yang dipasang pada pancang-pancang kayu atau bambu. Pancang sebelah timur dibuat lebih tinggi agar sinar matahari pagi dapat menyinari tanaman.
Untuk penanaman di dalam pot, pilih pot berdiameter 50 cm. Dapat juga memilih planterbag yang lebih praktis. Pot atau planterbag yang baik sudah memiliki lubang drainase di bagian bawah. Media tanam berupa campuran tanah subur dan pupuk organik atau menggunakan tanah khusus pot yang sudah diformulasi khusus untuk tanaman buah.
Sebarkan pecahan genting atau batu bata di dasar pot, lalu masukkan setengah bagian media tanam. Buka polybag bibit, letakkan tepat di tengah pot dalam posisi tegak. Masukkan sisa media tanam hingga ketinggian 30 cm di bawah bibir pot.
Sirami secara merata hingga air mengalir keluar dari lubang drainase. Selama tanaman masih muda, letakkan di tempat terlindung yang masih mendapat cahaya matahari.
Perawatan
Sekalipun dikatakan bahwa tumbuhan buah jambu mawar tahan segala cuaca dan iklim, tanaman ini tetap memerlukan penyiraman, terutama ketika masih muda. Sirami secara rutin dua kali sehari, pagi dan sore hari. Setelah tanaman dewasa dan ketika musim hujan, intensitas penyiraman dapat dikurangi.
Perhatikan tingkat kelembapan tanah untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk menyirami. Pada dasarnya tanaman ini tidak memerlukan perhatian khusus dalam perawatan. Tetapi jika menghendaki tanaman cepat menghasilkan dan kualitasnya baik, jaga asupan nutrisinya dengan memberi pupuk kandang.
Pemupukan dengan NPK satu bulan sekali, jangan lupa untuk selalu menyirami tanaman setelah pemupukan. Fungsinya adalah agar pupuk cepat meresap dan akar terlindungi dari panasnya pupuk.
Pemangkasan diperlukan untuk membentuk tanaman menjadi lebih rapi dan berkembang. Sangat penting menjaga bentuk pohon, terutama jika lahan yang di miliki sempit. Tindakan ini juga bertujuan mengurangi tingkat kelembapan di bagian bawah tajuk, sehingga meningkatkan risiko serangan penyakit jamur. Pangkas ranting yang kering, mati, terserang penyakit dan tumbuh tidak teratur.
Selain menjaga tingkat kelembapan di sekitar tajuk tanaman buah ini, sanitasi juga perlu dijaga untuk menghindari serangan hama. Siangi tanaman-tanaman liar di sekitar tajuk.
Tanaman liar atau gulma tidak hanya menjadi inang dari berbagai jenis serangga yang merugikan, juga menjadi pesaing tanaman dalam memperoleh nutrisi dari tanah, akibatnya pertumbuhan tanaman jadi terganggu. Lanjutkan penyiangan dengan penggemburan, agar kemampuan tanah menyerap air lebih baik dan unsur haranya tetap terjaga.
Tidak banyak jenis hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan ini. Jenis hama yang harus diwaspadai dalam pemeliharaan adalah lalat buah, baik dari jenis Anastrepha sp., Ceratitif spp., maupun Daw spp.
Cara pemberantasan hama yang paling efektif adalah dengan membungkus buah menggunakan pembungkus plastik atau kertas dan memasang perangkap, baik dengan feromon methyl eugenol atau dengan yellow sticky trap.
Adapun penyakit yang sering ditemukan adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh jamur. Untuk mengatasi penyakit jamur, sanitasi dan kelembapan adalah faktor-faktor yang paling penting untuk diperhatikan. Sekalipun akar tanaman tahan terhadap air yang tergenang, tetapi kondisi kelembapan yang berlebihan dapat memicu tumbuhnya penyakit-penyakit yang disebabkan jamur.
Perbaikan sanitasi, perbaikan drainase, pemusnahan bagian-bagian tanaman yang teserang penyakit adalah cara-cara penanganan penyakit tanaman yang lebih direkomendasikan daripada penggunaan bahan-bahan kimia. Kecuali, pada kasus penyebaran penyakit jamur yang menginfeksi melalui luka pada tanaman.
Untuk kasus ini, fungisida yang dioleskan pada luka tanaman akibat pemangkasan atau sebab-sebab lain tetap akan diperlukan. Sebaiknya gunakan fungisida yang bersifat ramah lingkungan, mengingat kulit batang jambu mawar memiliki manfaat dalam pengobatan.
Pemanenan dan pascapanen
Tanaman buah jambu mawar biasanya mulai berbunga di musim kemarau. Buah matang dalam tiga bulan setelah bunga mekar. Panen ketika buah sudah benar-benar matang. Ciri-ciri buah matang adalah setelah dipetik lalu digoyangkan dan terdengar suara benturan biji di dalam buah.
Buah yang sudah dipetik harus segera dikonsumsi dalam keadaan segar atau diolah, karena buah ini mudah lecet dan kehilangan kerenyahannya. Tergolong nonklimaktetik, dalam tiga hari pascapanen, respirasi dan produksi etilenanya akan menurun 10% hingga 10% dari nilai awal. Warna buah tidak mengalami banyak perubahan selama berada dalam penyimpanan.
Kandungan nutrisi buah jambu mawar
Buah jambu mawar jarang dikonsumsi karena rasanya memang tidak seenak jenis-jenis jambu lainnya. Akan tetapi, buah ini ternyata kaya akan manfaat. Jika kurang menyukai rasa buahnya, dapat juga diawetkan dan dimasak dengan berbagai cara. Di beberapa wilayah Asia Tenggara, buah ini sering dijadikan manisan.
Berikut kandungan nutrisi jambu mawar per 100 gr.
- Energi: 105 kJ (25 kkal).
- Niasin (B3): 0,8 mg (5%).
- Udara: 84 - 89 gr.
- Vitamin C: 22,3 mg (27%).
- Serat: 1 - 2 gr.
- Abu: 0,3 - 0,4 gr.
- Karbohidrat: 5.7 gr.
- Kalsium: 29 mg (3%).
- Lemak: 0,3 gr.
- Besi: 0,07 mg (1%).
- Protein: 0,6 gr.
- Magnesium: 5 mg (1%).
- Vitamin A: 17 µg (2%).
- Fosfor: 8 mg (1%).
- Karoten: 123 - 235 SI.
- Kalium: 123 mg (3%).
- Tiamin (B1): 0,02 mg (2%).
- Natrium: 0 mg (0%).
- Riboflavin (B2): 0,03 mg (3%).
- Seng: 0,06 mg (1%).
- Vitamin B kompleks: 0,55 - 1,04 mg.
manfaat
Banyaknya kandungan vitamin dan mineral dalam buah jambu mawar membuat buah ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Antara lain, sebagai obat alami cacar air, mencegah ngompol, menyembuhkan demam, mendinginkan, menenangkan, mengatasi diare, membersihkan kandungan, mencegah radang selaput lendir, menjaga kesehatan gigi dan mulut, meningkatkan sistem imun tubuh dan meningkatkan massa otot. Buah ini juga kaya tannin yang bersifat antimikroba.
Buah ini sering disuling untuk memperoleh air mawar, serupa dengan yang dapat diperoleh dari daun mahkota bunga mawar. Bahkan sebenarnya, hasil sulingan dari buah inilah yang digunakan oleh industri kosmetika untuk membuat produk kecantikan air mawar.
Selain itu, daging buah juga mengandung pektin tinggi, cocok untuk pembuatan bahan pengendap (settling agent). Di samping buah, bagian yang paling banyak dimanfaatkan dari tanaman ini adalah daunnya.
Daun buah jambu mawar disuling untuk mendapatkan minyak atsiri bagi industri wewangian. Minyak atsiri yang disuling dari daun ini mengandung 27% d a-pinena dan 24% l-limonena, yaitu dua monoterpena siklik yang menyebabkan bau yang menyenangkan.
Daun tumbuhan ini dihaluskan, menghasilkan sari pati berwarna hijau pekat kehitaman yang berguna sebagai obat herbal alami untuk berbagai jenis penyakit.
Manfaat dari sari pati daun jambu mawar ini, menyembuhkan diare, mengatasi kolesterol yang berlebih, antidiabetes, menjaga kesehatan jantung, menjaga daya tahan tubuh, obat keputihan, mengatasi ambeien, menghilangkan rasa kembung di perut, mengatasi flek di wajah, mengatasi penyakit maag, menyehatkan pencernaan, obat sakit gigi, mengatasi penyakit demam berdarah, antikanker, obat alergi, melancarkan aliran darah, mengontrol asam lambung, mengatasi susah buang air besar atau sembelit.
Manfaat yang banyak dari buah dan daun jambu mawar menunjukkan sifat tanaman ini yang memiliki manfaat antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, antihistamin, antialergen dan antivirus.
Bunga jambu mawar dapat dijadikan sumber pakan bagi lebah madu. Kayunya cukup keras dan kuat dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, selama tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Sering juga dijadikan bahan baku pembuatan arang.
Kulit kayunya dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alami dan penyamak. Biji dan kulit kayu dapat dijadikan obat diare, demam, dan disentri.
Akan tetapi, penggunaan biji, daun, dan kulit kayu untuk pengobatan hendaknya berhati-hati dan mengikuti cara pembuatan yang benar, sebab biji, daun, batang, akar dan kulit kayu jambu mawar mengandung alkaloid jambosin dan asam hydrosianida yang bersifat racun, konsultasikan ke dokter dahulu sebelum mempergunakan.
semoga bermanfaat
Bang ini aku yg pernah nanya sitemap, ini mau nanya lagi bisa gk
BalasHapus