Budidaya tanaman jarak pagar dan manfaatnya

Budidaya tanaman jarak pagar dan manfaatnya

Budidaya tanaman jarak pagar, (Jatropha curcas L.), jarak Kepyar atau jarak Kaliki (Ricinus communis), jarak ulung (jarak pagar gossypifolia L.), & jarak bali. Di antara jenis jarak pagar tersebut, yang paling umum dikenal dan potensial sebagai penghasil minyak bumi (biofuel) adalah jarak pagar. Jatropha curcas disebut Jatropha curcas karena biasanya ditanam sebagai pagar hidup di pekarangan rumah.

Asal usul tumbuhan ini masih menjadi perdebatan. Namun diperkirakan berasal dari wilayah Amerika Latin, menyebar ke Afrika lalu kepelosok dunia.

Klasifikasi jarak pagar sebagai berikut:
  • Kingdom: Plantae.
  • Divisio: Spermatophyta.
  • Classis: Dicotyledoneae.
  • Ordo: Euphorbiales.
  • Familia: Euphorbiaceae.
  • Genus: Jatropha.
  • Species: Jatropha curcas L.

Nama lain di Indonesia:
Jarak kosta, jarak budge (Sunda), jarak pagar, jarak gundul (Jawa), kalekhe paghar pulau (Madura), jarak pager pulau (Bali), lulu mau, jarak pageh, paku kase (Nusa Tenggara), jarak wolanda, bindalo, bintalo tondo utomene pulau (Sulawesi), dan ai howa kamala, balacai, kadata pulau (Maluku).

Tanaman jarak pagar diketahui mempunyai 4 varietas, yaitu varietas Cape Verde, Nicaragua, Ife-Nigeria, dan varietas Mexico. Varietas yang paling banyak dijumpai adalah Cape Verde. Varietas ini bersifat toksik (mengandung racun) karena memiliki senyawa lektine dan ester forbol. Varietes Nicaragua mempunyai ciri-ciri berdaun lebar membulat dengan biji berukuran besar. Satu- satunya varietas yang tidak beracun adalah varietas Mexico. Varietas Mexico mempunyai kenampakan yang mirip seperti Cape Verde.

Ciri Morfologi


Jarak pagar yang berasal dari biji memiliki akar tunggang. Setiap tanaman umumnya memiliki 3 hingga 5 akar tunggang. Saat benih berkecambah, muncul 3-5 akar. Saat tanaman sudah dewasa, akar ini kemudian berkembang menjadi akar tunggang.

Akar tunggang tanaman atau tumbuhan ini cukup dalam dan terlihat tebal. Akar tapak akan bercabang membentuk akar lateral. Akar lateral ini tumbuh luas ke samping dengan akar rambut yang cukup banyak. Akar muda dapat menyebar antara 0,5 m hingga beberapa meter dari tanaman induk.

Batang.
Jatropha Curcas umumnya berbentuk perdu atau pohon kecil, dengan tinggi mencapai 7 meter, dengan cabang tidak beraturan dengan cabang yang tebal dan bulat. Batangnya berkayu, silindris, dan memiliki punggung tangkai daun yang tumbang. Diameter pangkal batang sekitar 5-7 cm. Jika dipotong atau dipatahkan, batang akan mengeluarkan getah lateks yang berwarna putih, kental, dan agak keruh. Batangnya disambung. Setiap segmen memiliki titik tumbuh daun atau cabang. Panjang tiap segmen tergantung varietasnya.

Daun.
Daun pohon jarak adalah daun tunggal, dikenal di sepanjang batangnya. Permukaan atas dan bawah daun berwarna hijau, tetap pada permukaan bawah bagian bawah permukaan atas. Daunnya lebar berbentuk hati atau oval lebar, dengan panjang dan lebar hampir sama, yaitu sekitar 5-15 çm. Helai daun bertoreh, berlekuk, bersudut 3 atau 5. Pangkal daun berlekuk dan ujungnya meruncing, tulang daun meraba dengan 5-7 tulang utama, tangkai daun berukuran sekitar 4-15 cm.

Bunga.
Bunga jarak pagar termasuk bunga majemuk berupa malai, kuning kehijauan, berkelamin tunggal, dan berkelamin tunggal. Bunga jantan dan betina disusun dalam susunan berbentuk cangkir, muncul di ujung batang atau ketiak daun. Bunga betina bertangkai tebal dan berambut seperti sarang laba-laba, ukurannya lebih besar dari bunga jantan. Ada 5 kelopak bunga, bulat telur, panjang sekitar 4 mm. Benang sari menggumpal di pangkal dan berwarna kuning. Putiknya pendek, berwarna hijau, dan putiknya melengkung keluar berwarna kuning. Bunganya memiliki 5 mahkota keunguan. Setiap tandan umumnya berisi lebih dari 15 kuntum.

Buah.
Buahnya berupa buah kotak lonjong dengan diameter 2 4 cm. Buah muda berwarna hijau. Saat sudah matang buah berwarna kuning. Buah jarak memiliki tiga ruang yang masing-masing berisi satu biji. Bijinya berbentuk bulat lonjong dengan warna cokelat kehitaman. Biji-biji inilah yang banyak mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30%-40% dan mengandung racun (toxin) sehingga tidak dapat dimakan. Buah jarak terbentuk setelah terjadinya penyerbukan bunga betina oleh serbuk sari bunga jantan. Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan serangga, misalnya kupu-kupu dan lebah madu. Buah ini umumnya muncul pada musim kering, pada saat daun banyak yang kering berguguran.

Biji.
Biji jarak pagar berbentuk bulat panjang. Ukuran panjang rata-rata berkisar 11-30 mm dan lebar berkisar 7-11 mm. Biji ini bercangkang tipis. Biji yang belum tua berwarna cokelat cerah dengan permukaan biji yang halus.

Cangkang yang sudah tua akan berwarna hitam kotor. Apabila mengering, cangkang penuh dengan retak-retak kecil. Jika kulit buah telah kering, biji dapat terlepas sendiri dari buahnya. Biji matang ditandai dengan perubahan warna kulit buah menjadi kuning.

Persyaratan Lingkungan Tumbuh

Meskipun termasuk tanaman yang keras kepala, dalam artian mudah beradaptasi dengan lingkungan tumbuhnya, jarak pagar membutuhkan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhannya yaitu Latitut 50° LU-40° LS, Altitut 0-2000 mdpl, dengan temperatur berkisar antara 18°-30° C. Temperatur rendah, kurang dari 18° C dapat menghambat pertumbuhan. Temperatur yang tinggi, di atas 35° C, menyebabkan daun & bunga serta buah mengering sehingga dapat menurunkan produksi.

Jatropha membutuhkan curah hujan 300-1200 mm per tahun. Tanaman ini memang dapat tumbuh di tanah yang kurang subur, asalkan memiliki drainase yang baik, tidak tergenang dengan pH tanah 5,0-6,5. Jarak pagar tergolong long day plant, yaitu tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari langsung dan terus menerus sepanjang hari. Tanaman jarak pagar tidak boleh dilindungi oleh tanaman lain karena akan menghambat pertumbuhannya.

Budidaya dengan perbanyakan tanaman.


Tumbuhan ini dapat diperbanyak secara generatif atau vegetatif. Perbanyakan generatif menggunakan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan stek, okulasi, okulasi, dan kultur jaringan.

Perbanyakan dengan Benih.

Perbanyakan dengan benih diawali dengan pemilihan (seleksi) benih yang baik dan tidak rusak. Pilih benih yang tampak hitam mengkilat dan bersih, sehingga menghasilkan benih yang berkualitas. Benih terpilih kemudian direndam dalam larutan insektisida seperti aldrin atau azodrin sebanyak 2 cc air atau agrep sebanyak 1 g air. Insektisida lain yang dapat digunakan adalah Furadan 3G atau Dithan M-45. Kemudian benih direndam dalam air hangat (t 70 ° C) selama 12-24 jam dan tiriskan selama 30 menit. Benih siap untuk dikecambahkan di persemaian atau polibag.

Perbanyakan dengan stek.

Batang yang dipilih sebagai stek harus cukup berkayu dengan panjang sekitar 25 cm dan kemudian diangin-anginkan. Batang yang diambil berada 50 cm di atas permukaan tanah. Stek tersebut kemudian ditanam di dalam polybag dengan kedalaman sekitar 5 cm. Setelah tanam, media di sekitar batang bisa dipadatkan.

Perbanyakan dengan okulasi

Perbanyakan dengan okulasi dilakukan dengan cara menempelkan pucuk (pucuk) pada batang bawah tanaman lain. Untuk itu benih harus dipersiapkan terlebih dahulu dari benih yang akan digunakan sebagai batang bawah. Setelah batang bawah berumur sekitar 6 - 8 bulan, tunas siap untuk ditempel. Buat jendela okulasi pada batang dengan jarak t 10 cm dari tanah. Jendela okulasi berukuran sekitar 1 cm x 5 cm. Mata kerang dipilih dari pucuk cabang yang sehat.

Ukuran scion eye dibuat lebih kecil dari pada scion window. Rekatkan mata batang atas ke jendela syal, lalu ikat erat dengan tali plastik (tali rafia). Setelah 2 - 3 minggu Anda akan melihat hasilnya. Jika batang atas tetap hijau dan tumbuh, berarti pencangkokan berhasil. Sebaliknya bila pucuk berwarna coklat dan kering berarti sambung gagal.

Budidaya cara penyambungan.

Cara perbanyakan dengan penyambungan mirip dengan cara okulasi. Hanya saja yang dimanfaatkan bukan pucuknya melainkan ranting yang diambil dari pohon dengan produktivitas tinggi dan unggul. Caranya dimulai dengan memotong batang untuk dijadikan batang bawah. Batang bawah berasal dari biji (anakan). Potong batang secara horizontal, 26-30 cm dari tanah. Kemudian bagian tengah potongan dipotong sedalam 3-4 cm dengan menggunakan pisau steril, untuk tempat pencangkokan cabang batang atas.

Pilih batang atas yang diameternya sedikit lebih kecil dari batang bawah. Cabang batang atas dipotong sekitar 7 cm dengan simpul daun di tengah. Ujung bawah cabang batang atas meruncing secara merata. Masukkan cabang batang atas ke bagian bawah batang, lalu ikat sambungan dengan tali plastik (tali rafia) dan dibungkus dengan plastik. Hasil koneksi bisa dilihat 7-10 hari kemudian. Jika koneksi berwarna hijau, berarti koneksi berhasil. Namun, jika koneksi berwarna coklat, itu gagal.

Kultur Jaringan.

Perbanyakan dengan kultur jaringan dilakukan dengan cara menumbuhkan jaringan pada media tertentu, sehingga diperoleh banyak biji dengan sifat seragam. Teknik ini memiliki banyak keuntungan sebagai berikut:

1. Dalam waktu singkat banyak benih yang didapat.
2. Perbanyakan dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa memandang cuaca atau musim.
3. Benih yang diperoleh lebih sehat dan lebih seragam.

Akan tetapi, teknik ini memerlukan keahlian khusus & persyaratan tertentu, sehingga saat ini hanya bisa dilakukan oleh pembibitan khusus atau perusahaan besar.
baca selengkapnya budidaya tanaman kapulaga

Pembibitan Tanaman Jarak


Pembibitan dapat dilakukan di bedengan atau menggunakan polybag. Setiap polybag diisi dengan media tanam berupa campuran tanah pucuk dan pupuk kandang. Media tanam lain bisa berupa campuran arang sekam, serbuk kelapa, dan pupuk majemuk. Setiap polybag ditanami satu benih. Tempat persemaian dilengkapi naungan berupa daun kelapa, jerami atau paranet.

Durasi pendederan 2-3 bulan. Kegiatan yang dilakukan selama persemaian antara lain penyiraman dua kali, pagi dan sore, penyiangan, dan seleksi. Penyiangan dilakukan saat bibit berumur sekitar 1,5 bulan. Caranya dengan membuang semua gulma yang berada di dalam dan sekitar polybag. Penyiangan sebaiknya dilakukan secara manual.

Penggunaan herbisida pra-tumbuh juga dapat digunakan untuk membunuh gulma. Pemilihan benih dilakukan dengan memilih benih yang sehat, kuat, dan memiliki pertumbuhan yang baik. Pembibitan di lahan seluas 1 ha mampu menampung sekitar 112.500 bibit dalam polibag. Jika diasumsikan benih yang tumbuh baik sekitar 88% maka diperoleh 100.000 benih. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan bibit di areal seluas 40 ha dengan populasi 2.500 pohon ha.

Jarak pagar merupakan tumbuhan penyerbukan silang, sehingga kemungkinan setiap tumbuhan di alam memiliki genotipe yang berbeda. Perbanyakan dengan stek (klon) memungkinkan untuk memperoleh tanaman dari genotipe yang sama. Sedangkan perbanyakan dengan biji akan menghasilkan populasi yang beragam secara genetik.

Oleh karena itu, pemilihan bibit jarak pagar juga harus memperhatikan tujuan penanaman. Untuk keperluan produksi benih yang digunakan tidak harus dari biji, karena umur panen bibit dari stek akan lebih cepat dari pada benih. Untuk tujuan konservasi, disarankan bibit berasal dari biji karena akarnya akan lebih kuat.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mencari bibit, Anda harus benar-benar memperhatikan asal induknya. Survei menemukan bahwa jika stek pohon induk tidak berbuah, pohon dewasa tidak berbuah. Jika pohon induk berbuah sedikit, stek akan berbuah sedikit. Oleh karena itu, perhatikan varietas pohon induk selama pembibitan. Umur pohon induk untuk stek juga tidak boleh terlalu muda. Pilih pohon induk dengan diameter batang 2-3 cm.

Penanaman.

Kegiatan penyiapan lahan meliputi: pembukaan lahan, pengajiran, dan pembuatan lubang tanam. Pembukaan lahan dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari semak belukar terutama di sekitar areal penanaman. Kemudian lakukan pengajiran. Ajir bisa dibuat dari batang kayu atau bambu. Pengajiran dilakukan dengan cara penempelan patok dengan jarak tanam sesuai dengan rencana populasi tanaman.

Untuk populasi 1.100 pohon ha, jarak tanamnya 3 mx 3 m. Untuk populasi 1.600 pohon ha jarak tanam sekitar 2 mx 3 m, untuk populasi 2.500 pohon ha jarak tanam sekitar 2 mx 2 m, untuk populasi 3.300 pohon ha, jarak tanam sekitar 1,5 mx 2m. Di daerah miring, disarankan menggunakan sistem kontur dengan jarak berjejer 1,5 m. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm.

Bibit yang berupa stek dapat ditanam langsung ke dalam lubang tanam yang dibuat dengan batang kayu bulat berdiameter 20 cm berujung lancip.

Lakukan penanaman di awal atau saat musim hujan agar tersedia air yang cukup untuk tanaman. Jika benih berasal dari biji, pilih benih yang sehat dan cukup kuat dengan tinggi sekitar 30 cm atau lebih, berumur 2-3 bulan, dan jumlah daun lebih dari 3 helai.

Jika bibit berasal dari stek, okulasi atau okulasi, maka bibit dapat dipindahkan setelah lebih dari 3 pucuk dan daun telah tumbuh. Saat menanam, tanah di sekitar batang dipadatkan dan permukaannya agak cembung. Dalam penanaman jarak pagar disarankan menerapkan sistem tumpang sari untuk mengurangi resiko serangan hama dan penyakit serta untuk mendapatkan diversifikasi hasil.

Selain itu, tanaman tumpang sari dapat melindungi tanah permukaan dari erosi akibat air hujan. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem tumpang sari antara lain jagung, cabai dan kacang tanah. Jika penanaman dengan sistem tumpang sari menggunakan jarak tanam yang agak lebar, misalnya 2 m x 3 m, 3 m x 3 m atau 2 m x 4 m. Sedangkan jarak tanam tanaman jagung 1 mx 0,5 m dan cabai 1,5 m x 1,5 m.

Penyulaman.
Kegiatan penyulaman dimaksudkan untuk mengganti area yang rusak, mati, tidak mau tumbuh, atau menanam lahan kosong karena tidak ditanami. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada umur 6 bulan dengan menggunakan bibit yang sama pada saat penanaman awal.

Penyiangan.
Agar tanaman jarak dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi secara optimal perlu dilakukan penyiangan. Penyiangan bisa dilakukan sedini mungkin saat tanaman jarak pagar sudah berumur 3-4 minggu.

Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma atau tanaman lain yang dapat bersaing dengan jarak pagar untuk penyerapan unsur hara. Penyiangan bisa dilakukan berulang kali setiap kali gulma tumbuh kembali.

Pemupukan.
Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Jenis dan takaran pupuk yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

Pemupukan bisa dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada awal musim hujan dan di akhir musim hujan. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara membuat parit kecil disekitar tanaman sejauh 3,4% tajuk dengan kedalaman sekitar 3-5 cm, kemudian pupuk dimasukkan ke dalam parit. Setelah itu parit ditutup kembali dengan tanah dan dipadatkan. Selain menggunakan pupuk anorganik, disarankan juga menggunakan pupuk organik. Pada awal budidaya jarak pagar bisa menggunakan pupuk kandang atau kompos.

Namun, setelah memproduksi minyak jarak, penggunaan pupuk organik dapat ditambahkan limbah dari proses pengepresan. Pada ampas biji jarak pagar memiliki kandungan nitrogen (N) yang tinggi, juga terdapat fosfor (P) di dalamnya yang hampir sama dengan kandungan P pada kotoran unggas.

Selain itu juga terdapat kandungan kalium (K) yang relatif sama dengan kandungan kalium pada kotoran sapi.

Pemangkasan.
Pemangkasan pada tanaman jatropha bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman seperti semak (payung). Hal ini penting karena pembungaan jarak pagar bersifat terminal, sehingga jumlah cabang berkorelasi positif dengan produksi buah dan benih. Selain itu, pemangkasan bertujuan untuk menambah jumlah cabang produktif dan memperkuat struktur titik tanam tanaman berupa perdu dan sukulen. Pemangkasan batang dapat dilakukan pada ketinggian 20-30 cm dari permukaan tanah. Pemangkasan dilakukan pada bagian batang yang cukup berkayu dan berwarna coklat keabu-abuan.

Berbunga dan Berbuah.


Pembentukan buah membutuhkan waktu 90 hari dari pembungaan hingga benih matang. Produksi bunga dan benih dipengaruhi oleh curah hujan dan nutrisi. Kekurangan unsur hara akan menyebabkan produksi benih berkurang. Jika hanya ada satu musim hujan dalam setahun, maka pemupukan biasanya hanya terjadi setahun sekali. Jika tanaman disiram, pemupukan akan terjadi hingga tiga kali dalam setahun.

Jatropha mulai berbunga setelah berumur 3 sampai 4 bulan, sedangkan pembentukan buah dimulai pada umur 4-5 bulan. Panen dilakukan saat buah sudah matang. Ciri-ciri buah masak antara lain menguning dan mulai menguning. Biasanya buah matang setelah berumur 5 - 6 bulan. Cara pemanenan adalah dengan memetik buah yang matang dengan tangan atau gunting.

Produktivitas jarak pagar berkisar antara 3,5-4,5 kg benih per pohon per tahun. Produksi akan stabil setelah tanam lebih dari 5 tahun. Dengan laju populasi tanaman antara 2.500-3.000 pohon per hektar, tingkat produktivitas antara 8-15 ton benih ha. Jika rendemen minyak 35%, maka setiap hektar lahan bisa diperoleh 2,5-5 ton minyak per ha per tahun.

Panen Buah.

Panen buah harus diperhatikan untuk mendapatkan benih jarak pagar yang berkualitas. Hal-hal yang harus dilakukan dalam memanen jarak pagar adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Buah.
Buah yang dipanen harus cukup matang, yaitu sekitar 90 hari setelah berbunga.
Buah masak menandakan biji yang terdapat di dalamnya juga sudah masak, buah yang masak mempunyai ciri kulit berwarna coklat atau kehitaman dan mengering, serta kulit terbuka sebagian secara alami.

2. Teknik Panen.
Panen dapat dilakukan dengan cara memetik buah langsung dari cabangnya. Karena kematangan buah dalam satu malai tidak bersamaan, pemanenan per buah tidak efektif dan mahal. Oleh karena itu, pemanenan dapat dilakukan per malai asalkan 50% buah dalam satu malai telah kering. Gunakan pisau tajam saat memanen. Untuk pohon yang tinggi, gunakan perkakas seperti tiang dengan tas kecil di ujungnya.

3. Pengeringan Buah dan Benih.
Pengeringan buah dilakukan dengan cara menjemur buah di bawah sinar matahari langsung. Buah jarak pagar dikeringkan hingga semua buah terbuka dengan sendirinya. Pelepasan benih dengan cara dijemur membutuhkan waktu 2-3 hari. Setelah buah terbuka, bijinya dikeluarkan dari buah dan dibersihkan. Bibit jarak pagar dijemur kembali selama 1 hari. Jika tidak cukup kering, bijinya akan berjamur dan rusak.

Biji jarak sebaiknya dikeringkan hingga kadar air mencapai 5%-7%. Jika benih akan digunakan sebagai benih, sebaiknya benih tidak dikeringkan di bawah sinar matahari langsung, tetapi di tempat teduh. Biji yang dipanaskan langsung di bawah sinar matahari sulit untuk tumbuh (berkecambah).

4. Penyimpanan benih.
Benih kering dapat dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian disimpan di gudang yang kering dan tidak terkena sinar matahari langsung. Tempatkan karung dengan benar dan tidak dari lantai. Biji jarak memiliki kandungan minyak yang tinggi, sehingga tidak boleh disimpan terlalu lama.

Manfaat Tanaman Jarak Pagar.


Sejak zaman dahulu, tanaman jarak sudah dimanfaatkan sebagai sumber minyak untuk lentera dan pengusir roh jahat. Di Mali, Afrika Barat, minyak jarak pagar bukan hanya dipakai sebagai lilin tetapi juga sebagai minyak kompor. Minyak jarak sedikit lebih kental daripada minyak tanah, sehingga sumbu kompor yang digunakan terbuat dari bahan khusus agar minyak jarak dapat meresap. Selain sebagai bahan bakar, jarak juga dimanfaatkan di bidang farmasi, industri, otomotif, dan sebagainya.

Manfaat Di Bidang Farmasi dan Medis.

Minyak jarak biasa diresepkan sebagai obat minum untuk merangsang buang air besar. Di buku-buku resep kuno, minyak ini dikenal dengan nama minyak kastroli. Minyak kastroli biasanya dipakai untuk menyuburkan rambut. Penelitian terbaru di bidang medis menunjukkan bahwa racun dari biji jarak berpotensi sebagai obat untuk membasmi sel kanker.

Di Sektor Industri.

Di sektor industri, minyak jarak digunakan sebagai campuran dalam pembuatan sabun, lotion, produk kosmetik, cat, dan plastik.

Di Bidang Otomotif.

Oli jarak digunakan sebagai pelumas kendaraan bermotor. Salah satu merek dagang yang paling populer adalah Castrol, yaitu minyak yang diproduksi di Inggris sejak tahun 1909. Nama Castrol sendiri diambil dari minyak jarak sebagai komponen utamanya.

Dalam bidang pertanian.

Jarak pagar digolongkan sebagai tumbuhan beracun. Khusus untuk jarak Kaliki, bijinya mengandung racun berbahaya bernama risin. Sepanjang sejarah, risin dikenal sebagai racun pembunuh yang sangat ampuh. Karena bersifat mematikan, racun ini digunakan sebagai pestisida alami. Dibandingkan dengan pestisida sintetis, biopestisida jarak pagar memiliki keunggulan antara lain dapat dibuat sendiri, murah, dan dapat terurai secara hayati.

Di Bidang Lingkungan.

Jatropha merupakan tanaman yang cocok ditanam di lahan kering. Dengan demikian, tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki lahan kritis, mendukung upaya konservasi lahan, dan menghutankan kembali hutan yang gundul.

Tanaman jarak pagar yang ditanam juga dapat memperlambat kecepatan angin dan mencegah erosi.

Akar jarak pagar dapat menutupi permukaan dan mencengkeram tanah serta menyimpan air secara efektif. Infiltrasi air ke tanah semakin besar. Infiltrasi air hujan ke tanah penting untuk menjaga kontinuitas pasokan air ke DAS.

Jatropha juga mampu menahan erosi tanah oleh air dan deflasi pasir di bukit pasir akibat pengaruh gelombang laut. Petani di lahan pasir pantai Samas Yogyakarta menanam jarak pagar sebagai pembatas bidang tanah. Di pantai berpasir ternyata jarak pagar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Selain sebagai pembatas bidang tanah, jarak pagar juga berfungsi untuk melindungi tanaman dari hembusan angin laut yang bercampur pasir.

Semoga bermanfaat

hart sltg

Komentar

Postingan Populer

Budidaya tanaman koro benguk

Budidaya tanaman porang atau iles-iles

8 manfaat buah pakel atau bajang